REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyampaikan kesiapan pemerintah mengamankan masa angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) dengan fokus utama pada zero accident dan zero fatality. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkuat ramp check lintas moda sejak Oktober, membangun posko nasional, dan mengintensifkan pengawasan operator.
Kemenhub menjalankan ramp check untuk seluruh moda darat, laut, dan udara yang berlangsung hingga puncak arus Nataru. Pemerintah memetakan titik rawan cuaca ekstrem dan kepadatan lalu lintas, termasuk kawasan wisata serta simpul pergerakan masyarakat.
“Kami berharap penyelenggaraan ini dapat berlangsung dengan zero accident dan zero fatality,” kata Dudy di Jakarta, dikutip Ahad (7/12/2025).
Kemenhub mencatat penggunaan kendaraan pribadi masih dominan. Pergerakan masyarakat diprediksi meningkat pada jalur darat, terutama di Jawa, diikuti wilayah Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara. Pemerintah mengingatkan operator dan pengguna jasa transportasi untuk memerhatikan kondisi cuaca dengan curah hujan tinggi.
Kemenhub menyiapkan posko Nataru mulai 18 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026. Posko difokuskan pada simpul transportasi dan titik mobilitas tinggi. Pemantauan dilakukan terhadap jalur darat, penyeberangan, serta fasilitas bandara, pelabuhan, dan stasiun.
“Kita mulai ramp check sejak Oktober dan masih berlangsung sampai pelaksanaan angkutan Nataru,” ujar Dudy.
Kemenhub juga memetakan potensi kepadatan khususnya di Bocimi, kawasan Puncak, Merak, Ketapang, dan sejumlah titik di Jawa Tengah. Pola pengaturan lalu lintas disiapkan termasuk pemecahan arus pada rute Merak–Bakauheni dan lintas timur Jawa–Bali.
Dudy menegaskan tidak ada uji coba kebijakan baru menjelang Lebaran, mengingat jarak waktu yang berdekatan. Peningkatan layanan dilakukan berdasarkan evaluasi Merak, Ketapang, dan pelabuhan tujuan yang dinilai efektif memecah kepadatan.
“Kita tidak lakukan sesuatu yang baru. Penanganan sebelumnya berjalan baik dan akan kami tingkatkan,” tutur Menhub.
Kemenhub juga memperbarui informasi pemulihan jalur pascabencana di Sumatera. Jalur kereta di Sumatera Utara sudah beroperasi kembali dengan pembatasan kecepatan tertentu, sedangkan Aceh masih terhenti karena akses perbaikan sulit ditembus.

3 hours ago
1













































