KA Rajabasa, Pilihan Mobilitas Utama di Sumatra Selatan dan Lampung

1 hour ago 1

Home > Loko Wednesday, 12 Nov 2025, 07:11 WIB

Telah melayani 557 ribu pelanggan Januari-Oktober 2025.

 Humas KAI)Ilustrasi. Menempuh jarak 388 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 9 jam 20 menit dan tarif terjauh KA Rajabasa hanya Rp32.000. (Foto: Humas KAI)

JAKARTA -- Kereta Api Rajabasa saat ini telah menjadi pilihan mobilitas utama masyarakat di Sumatra Selatan dan Lampung.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat peningkatan pelanggan KA Rajabasa pada periode Januari hingga Oktober 2025. Total pelanggan mencapai 557.872 orang, meningkat 7,8 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 517.292 orang.

KA Rajabasa merupakan layanan kereta api kelas ekonomi yang beroperasi dengan relasi Tanjungkarang (Bandar Lampung) – Kertapati (Palembang) pp. Layanan ini menjadi tulang punggung mobilitas masyarakat di lintas Sumatra Selatan–Lampung. Menempuh jarak 388 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 9 jam 20 menit dan tarif terjauh Rp32.000.

Vice President Public Relations KAI Anne Purba menyampaikan, KA Rajabasa merupakan bagian dari program Public Service Obligation (PSO) atau kewajiban pelayanan publik yang dijalankan KAI atas penugasan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.

“Melalui PSO, KAI memastikan seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati transportasi yang aman, terjangkau, dan berkesinambungan,” ujar Anne.

Jalur KA Rajabasa melintasi sejumlah wilayah penting seperti Prabumulih, Baturaja, Martapura, Blambangan Umpu, dan Kotabumi. Setiap stasiun di lintasan ini menjadi simpul pergerakan ekonomi dan sosial masyarakat, menghubungkan sentra pertanian, perdagangan, dan industri antara Sumatra Selatan dan Lampung.

Selain berperan sebagai sarana transportasi, KA Rajabasa juga membuka akses bagi sektor wisata. Jalur ini melintasi kawasan yang dekat dengan Danau Ranau di Lampung Barat, Air Terjun Way Lalaan di Tanggamus, hingga kawasan wisata sejarah Benteng Kuto Besak di Palembang. Banyak pelanggan memanfaatkan perjalanan KA Rajabasa sebagai alternatif wisata hemat lintas provinsi.

Anne menambahkan, layanan ini turut mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dengan menggerakkan aktivitas di sekitar stasiun. Pedagang, pelaku UMKM, hingga penyedia jasa transportasi lanjutan turut mendapatkan manfaat dari tingginya mobilitas masyarakat di sepanjang jalur KA Rajabasa.

Dari sisi operasional, KAI terus meningkatkan ketepatan waktu dan pelayanan pelanggan KA Rajabasa. Penerapan sistem tiket digital melalui aplikasi Access by KAI memudahkan masyarakat mendapatkan tiket PSO secara praktis, sekaligus membantu KAI dalam memantau pola perjalanan pelanggan sebagai dasar pengembangan layanan ke depan.

KAI berkomitmen menjaga keberlanjutan layanan KA Rajabasa sebagai transportasi publik yang inklusif di Sumatra.

“Melalui dukungan pemerintah dan partisipasi masyarakat, KA Rajabasa tentunya akan terus berperan dalam memperkuat konektivitas antarwilayah, meningkatkan pemerataan ekonomi, dan membuka lebih banyak peluang bagi pengembangan wisata daerah,” tutur Anne.

Image

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|