Kapolres Tangerang: Tawuran Pelajar Dipicu Saling Ejek di Media Sosial

4 hours ago 2

Polisi sebut tren tawuran pelajar berawal dari saling ejek di medsos.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG, – Tren tawuran di kalangan pelajar di Kota Tangerang dipicu oleh saling ejek di media sosial dan pengaruh dari teman sebaya. Hal ini disampaikan oleh Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Raden Muhammad Jauhari pada kegiatan mitigasi kenakalan remaja di SMK Negeri 4 Kota Tangerang, Banten, Senin.

Kapolres menegaskan bahwa tawuran pelajar telah menjadi masalah yang meresahkan karena dianggap sebagai bentuk eksistensi oleh sebagian remaja, padahal aktivitas tersebut dapat berujung pada pidana. "Tawuran bukan keren, Itu kriminal. Tawuran itu berbahaya dan ada ancaman hukumannya," tegas Kapolres.

Kombes Pol Jauhari mengajak kolaborasi antara kepolisian, guru, dan orang tua untuk mencegah kenakalan remaja. Berbagai informasi bisa disampaikan kepada kepolisian untuk segera diambil langkah mitigasi. "Kolaborasi adalah kunci untuk mengatasi ini semua. Kami ajak para guru dan orang tua bisa membantu mewujudkan keamanan," ujarnya.

Selain itu, Kapolres juga mengingatkan pelajar agar tidak terpengaruh ajakan demonstrasi dan untuk bijak menggunakan media sosial. "Jangan mudah ikut ajakan negatif, termasuk ajakan demo yang bukan tugas kalian sebagai pelajar. Fokus belajar, itu yang utama," katanya.

Upaya Pencegahan Kenakalan Remaja

Kapolres juga menyoroti pentingnya menghindari bullying, penyalahgunaan narkoba, dan pergaulan bebas. Melalui kegiatan mitigasi ini, diharapkan pelajar memiliki pemahaman lebih luas mengenai aturan hukum dan bahaya kenakalan remaja.

Kepala Sekolah SMK Negeri 4, Dedih Rutandi, menyambut baik upaya kepolisian untuk berdialog langsung dengan siswa. Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Ruta Ireng Wicaksono menyatakan bahwa upaya menekan kasus tawuran telah dilakukan dengan melibatkan 1.000 pelajar sebagai agen informan di sekolah. "Melalui pendekatan ini, para pelajar tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga belajar menghargai perbedaan, bekerja sama, dan mengembangkan empati serta kreativitas," tambahnya.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|