Ketegangan KambojaThailand Memanas, Hun Manet Minta Damai

2 hours ago 1

Ketegangan KambojaThailand Memanas, Hun Manet Minta Damai Jet tempur F/16V buatan Amerika Serikat (AS). / Istimewarnrn

Harianjogja.com, JAKARTA—Sengketa perbatasan Kamboja–Thailand kembali memanas setelah bentrokan mematikan terjadi, mendorong PM Hun Manet menyerukan penyelesaian damai sesuai mekanisme bilateral.

Serangan yang menewaskan seorang tentara Thailand memicu retorika keras dari Bangkok. Kepala staf Angkatan Darat Thailand bahkan menyatakan tekad untuk melumpuhkan kemampuan militer Kamboja demi keamanan jangka panjang.

Sementara itu, Anutin Charnvirakul menegaskan tidak akan membuka ruang negosiasi kecuali Kamboja mengikuti syarat Thailand. Posisi tegas kedua negara menimbulkan kekhawatiran meningkatnya eskalasi di perbatasan.

"Jika Thailand benar-benar cinta damai dan menghargai wilayahnya sebagaimana Kamboja, maka pemerintah dan militer Thailand harus menaati penyelesaian damai isu perbatasan melalui mekanisme yang telah disepakati dan sedang dilaksanakan oleh kedua pihak," katanya, seperti dikutip kantor berita resmi Agence Kampuchea Presse.

Pernyataan itu disampaikan menyusul bentrokan yang kembali terjadi di perbatasan kedua negara setelah Thailand menuduh Kamboja melakukan serangan yang menewaskan seorang tentara Thailand dan melukai empat lainnya.

Ketegangan yang meningkat dinilai mengancam kesepakatan gencatan senjata rapuh yang ditengahi Presiden AS Donald Trump pada akhir Juli dan deklarasi lanjutan yang ditandatangani kedua negara pada akhir Oktober di sela-sela KTT ASEAN di Kuala Lumpur, yang disaksikan Trump.

Lima warga Kamboja, termasuk warga sipil, tewas dan beberapa lainnya terluka, menurut laporan CamboJa News. "Saya sungguh berharap pihak Thailand, yang selalu menyatakan diri sebagai negara cinta damai yang menghormati hukum internasional, akan terus menggunakan cara-cara damai dan sah dalam melakukan survei dan penetapan batas darat untuk menentukan kedaulatan negara masing-masing," kata Hun Manet.

Dia juga mengatakan bahwa cara tersebut "paling sederhana, paling transparan, dan paling adil" karena Kamboja tidak berniat melanggar kedaulatan sah negara lain.

"Apa pun hasil survei, Kamboja akan menghormatinya. Saya berharap Thailand memiliki ketulusan untuk melakukan hal yang sama," katanya, menambahkan.

Secara terpisah pada Senin, kepala staf Angkatan Darat Kerajaan Thailand menyatakan tekadnya untuk melumpuhkan kemampuan militer Kamboja.

"Tujuan angkatan darat adalah melumpuhkan kemampuan militer Kamboja untuk waktu yang lama demi keselamatan anak dan cucu kita," kata Jenderal Chaiyapruek Duangpraphat, seperti dilaporkan oleh The Nation.

Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul juga menegaskan "tidak akan ada negosiasi apa pun." "Jika pertempuran ingin dihentikan, Kamboja harus mengikuti langkah-langkah yang ditetapkan Thailand," kata dia.

Sengketa perbatasan kedua negara meningkat menjadi bentrokan mematikan pada Juli sehingga ribuan orang terpaksa mengungsi. Kedua negara telah meneken kesepakatan gencatan senjata yang disaksikan Trump dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim selaku ketua ASEAN saat ini di mana kedua negara menjadi anggotanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|