Prancis akan Bentuk Komite Bantu Kelayakan Berdirinya Negara Palestina

1 hour ago 1

Presiden Prancis Emmanuel Macron berbicara dalam pertemuan tingkat tinggi di PBB yang membahas solusi dua negara Israel-Palestina Senin, 22 September 2025, di markas besar PBB.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Emmanuel Macron berkomitmen membantu Palestina memenuhi persyaratan agar berdiri menjadi negara yang layak. Hal itu disampaikan Macron saat menerima kunjungan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Paris, Selasa (11/11/2025).

Macro mengungkapkan, Prancis dan Palestina akan membentuk sebuah komite bersama. Komite tersebut nantinya bakal menangani masalah hukum, konstitusional, dan kelembagaan guna memperkuat negara Palestina.

"Komite ini akan berkontribusi dalam penyusunan konstitusi baru, berdasarkan proyek yang diajukan oleh Presiden Abbas, dan melengkapi semua persyaratan yang diperlukan untuk berdirinya negara Palestina yang layak,” ujar Macron dalam konferensi pers bersama Abbas, dikutip Anadolu Agency.

Pada kesempatan itu, Macron turut menyoroti aksi kekerasan pemukim dan proyek permukiman Israel. "Kekerasan pemukim dan percepatan proyek permukiman telah mencapai rekor tertinggi, mengancam stabilitas Tepi Barat, dan melanggar hukum internasional,” ujarnya.

Macron menekankan bahwa Prancis bersama para mitranya di Eropa akan merespons jika Israel melanjutkan tekadnya mencaplok wilayah Tepi Barat, baik sebagian maupun seluruhnya. Hal itu termasuk jika pencaplokan dilakukan secara "legal" berdasarkan hukum Israel.

Macron memperingatkan Israel bahwa segala bentuk aneksasi Tepi Barat akan melewati “garis merah". Tak hanya terkait Tepi Barat, Macron turut menyoroti kondisi di Jalur Gaza.

Dia mengungkapkan, Prancis akan menyediakan bantuan kemanusiaan senilai 100 juta euro untuk Gaza pada 2025. Tak hanya itu, Prancis bakal melanjutkan pengiriman kargo darurat ke Gaza, yang di dalamnya mencakup suplemen makanan untuk anak-anak, obat-obatan, dan peralatan medis.

Macron mengatakan, negaranya juga akan berpartisipasi dalam Konferensi Rekonstruksi Kairo dan berkontribusi dalam pembangunan kembali sektor kesehatan Gaza. Menurut Macron, penstabilan Gaza membutuhkan pengerahan kembali pasukan keamanan dan polisi Otoritas Palestina. Prancis siap membantu memperkuat kapasitas keamanan Palestina melalui misi-misi Uni Eropa, dengan lebih dari 100 polisi Prancis yang akan dikerahkan.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|