Gus Elham. Menurut psikolog, tindakan Mohammad Elham Yahya Luqman atau Gus Elham yang mencium anak perempuan di forum pengajian sanat tidak pantas.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru besar psikologi dari Universitas Indonesia, Prof Rose Mini Agoes Salim, menyoroti tindakan Mohammad Elham Yahya Luqman atau Gus Elham yang mencium anak perempuan di forum pengajian. Rose menilai aksi pendakwah asal Kediri itu sangat tidak pantas.
Menurut Rose, pendakwah atau siapapun tidak bisa seenaknya mencium atau meraba bagian tubuh anak. Bahkan terhadap anak kandung sendiri, lanjut Rose, orang tua tetap harus menjaga batasan fisik ketika anak mulai beranjak remaja.
"Kalau orang yang paham tentang ilmu agama, kalau memang itu bukan anaknya, bahkan anaknya pun kalau sudah kemudian terlihat lebih besar, tidak lagi bayi, tidak boleh seenaknya mencium atau meraba bagian tubuh tertentu dari anak," kata Prof Rose saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (12/11/2025).
Ia menilai, tindakan seperti yang dilakukan Gus Elham juga berpotensi menimbulkan dampak psikologis bagi anak. Rose menjelaskan, anak belum memiliki kemampuan untuk memahami apakah suatu sentuhan itu benar atau salah, sehingga bisa saja menganggap tindakan tidak pantas sebagai hal yang biasa.
"Anak belum punya pemahaman dan pengalaman. Karena itu, orang dewasa harus berhati-hati dalam bersikap," kata dia.
Prof Rose menambahkan, jika anak terbiasa mendapatkan sentuhan tanpa batas, hal itu bisa berdampak buruk dalam jangka panjang. Anak mungkin akan meniru perilaku tersebut atau mengangganya wajar dilakukan oleh siapa pun.
"Kalau terbiasa dengan satu orang, nanti anak bisa berpikir hal itu biasa dilakukan juga dengan orang lain. Padahal kan itu sebetulnya tidak boleh," ujarnya

2 hours ago
2

































