5 Update Terbaru Gaza: Serangan Israel Meningkat, Korban Bertambah

1 day ago 3

Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Israel kembali melakukan kekejaman terencana terhadap warga Palestina di Jalur Gaza. Terbaru, pasuka zionis melakukan serangan mematikan di Rafah, Gaza selatan dan menewaskan sedikitnya 27 warga Palestina.

Kantor Media Pemerintah Gaza sebelumnya telah menuding Israel sengaja memikat warga yang kelaparan ke pusat-pusat bantuan kemanusiaan, hanya untuk kemudian menyerang mereka secara brutal.

Dalam delapan hari terakhir, serangan di lokasi distribusi bantuan yang dikelola Yayasan Kemanusiaan Gaza telah merenggut nyawa 102 warga sipil, tuduh otoritas setempat, yang menyebutnya sebagai "kejahatan mengerikan yang sengaja diulangi."

Berikut update terkait situasi di wilayah tersebut saat ini, seperti dihimpun dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia pada Rabu (4/6/2025).

Penembakan di Lokasi Bantuan di Rafah Tewaskan 27 Warga Palestina

Pada 3 Juni 2025, setidaknya 27 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat tembakan pasukan Israel di dekat pusat distribusi bantuan di Rafah, Gaza selatan. Insiden ini merupakan yang ketiga dalam beberapa hari terakhir di lokasi bantuan yang dikelola oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF), lembaga yang didukung AS dan Israel.

Militer Israel mengklaim menembaki individu yang dianggap mencurigakan dan keluar dari jalur aman, namun mendapat kecaman internasional karena dianggap sebagai pelanggaran hukum humaniter dan berpotensi sebagai kejahatan perang.

Krisis Kemanusiaan Memburuk: Kelaparan dan Malnutrisi Meluas

Blokade Israel yang telah berlangsung hampir tiga bulan menyebabkan krisis pangan akut di Gaza. Harga bahan makanan melonjak hingga 1.400%, dan lebih dari 65.000 anak-anak mengalami malnutrisi akut. Organisasi Pangan Dunia (WFP) melaporkan kehabisan stok bantuan makanan pada akhir April, memperparah kondisi kelaparan di wilayah tersebut.

Evangelis Pro-Israel Akan Memimpin Kelompok 'Bantuan' AS untuk Gaza

Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) telah mengumumkan Johnnie Moore - seorang pemimpin evangelis AS yang sangat mendukung Israel - sebagai ketua eksekutif barunya. Moore menggantikan mantan pimpinan GHF, Jake Wood.

Moore telah membicarakan pekerjaan yayasan tersebut di Gaza dan membantah serangan Israel, yang telah menewaskan puluhan warga Palestina, di dekat lokasi penyaluran bantuan.

Badan-badan PBB dan mayoritas komunitas kemanusiaan telah menolak pengalihan bantuan dari mekanisme yang ada untuk memungkinkan GHF mendistribusikan bantuan secara eksklusif di Gaza.

Para kritikus mengatakan yayasan tersebut berisiko mengalami militerisasi dan privatisasi bantuan dan dapat digunakan untuk menggusur warga Palestina di Gaza.

Sosok Pengganti Pemimpin Hamas Muhammad Sinwar yang Tewas

Setelah serangkaian serangan udara Israel yang menewaskan sejumlah pemimpin senior Hamas, termasuk Muhammad Sinwar, Izz al-Din al-Haddad muncul sebagai kandidat kuat untuk memimpin organisasi tersebut.

Perubahan kepemimpinan ini terjadi di tengah upaya Hamas untuk merestrukturisasi dan mempertahankan pengaruhnya di Gaza.

Houthi Siap untuk Eskalasi Lebih Lanjut

Menteri Pertahanan Houthi Mohamed Nasser al-Atifi mengatakan kelompok Yaman itu "siap untuk eskalasi lebih lanjut" terhadap Israel untuk mendukung Palestina.

"Kami memiliki inisiatif dan kekuatan pencegahan untuk menembakkan rudal dan pesawat nirawak sepanjang waktu dan menargetkan kedalaman musuh," kata al-Atifi seperti dikutip oleh TV Al Masirah.

Tak lama setelah komentarnya, militer Israel mengatakan telah mencegat rudal dari Yaman, yang telah mengaktifkan sirene di seluruh pusat negara itu.

Houthi telah melancarkan serangan terhadap Israel dalam sebuah kampanye yang mereka katakan bertujuan untuk menekan diakhirinya perang di Gaza.

Israel telah menargetkan Yaman dengan beberapa putaran serangan udara, termasuk serangan yang menargetkan bandara internasional di ibu kota, Sanaa.


(tfa/tfa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Israel Bombardir Sekolah Warga Gaza

Next Article Tentara Israel Blokir Jalan, Ribuan Warga Gaza Tak Bisa Pulang

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|