Amran Senyum Tunjuk Hidung Penyebab Harga Beras Naik Saat Stok Numpuk

1 day ago 9

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, harga beras mengalami kenaikan 2,37% secara tahunan di bulan Mei 2025. Meski, secara bulanan turun tipis 0,01% dibandingkan April 2025.

Sementara, harga di tingkat grosir dan eceran mengalami lonjakan, baik secara tahunan maupun bulanan. Di tingkat grosir, harga beras di bulan Mei 2025 naik 0,05% dan secara tahunan naik 2,07%. Dan di tingkat eceran, harga beras bulan Mei 2025 ternyata sudah lebih mahal 2,46% dibandingkan Mei 2024, dan naik 0,20% dibandingkan April 2024.

Padahal, masih menurut BPS, Angka Tetap Subround I produksi beras nasional, yaitu di bulan Januari-April 2025, justru melonjak 26,54% atau 2,94 juta ton menjadi 14,01 juta ton dibanding periode sama tahun 2024 yang tercatat hanya 11,07 juta ton.

Tak hanya itu, Kementerian Pertanian (Kementan) pada 31 Mei 2025 lalu merilis, stok cadangan beras pemerintah (CBP) sudah menembus angka 4 juta ton. Angka ini diklaim sebagai capaian tertinggi sejak Bulog berdiri tahun 1969. Disebutkan Kementan, serapan beras lokal oleh Bulog hingga 31 Mei 2025 pukul 12.14 WIB, mencapai 2,429 juta ton. Pencapaian ini pun diklaim sebagai yang tertinggi dalam 57 tahun terakhir. Angka ini melonjak lebih dari 400 persen dibandingkan dengan periode sama dalam 5 tahun terakhir.

Lantas, kenapa harga beras bisa naik?

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman pun blak-blakan menunjuk dalang di balik kenaikan harga beras yang sedang terjadi. Ditemui di komplek Istana Presiden di Jakarta, Senin (2/6/2025), Amran mengatakan, kenaikan harga disebabkan adanya permainan.

"Harga grosir turun, tapi di hilir naik, kan dikit. Ngerti nggak apa maksudnya? Kalau di petani turun, di grosir turun, di tingkat eceran menurut anda apa?," katanya.

Saat ditanya apakah karena permainan, Amran pun membenarkan.

"(Ada permainan?). Ah itu jawabannya, tulis saja," ucapnya tersenyum.

"Jadi middleman-nya. Nanti ke depan, itu fungsi dari Koperasi Merah Putih, memotong rantai pasok. Dari 3, kita hitung sampai 8 sekarang, nanti tinggal jadi 3 dari produsen, koperasi, langsung ke pembeli," sebutnya.

Sebelumnya, BPS telah mengingatkan waspada tren kenaikan harga beras dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025 yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada 26 Mei 2025 lalu. Bahkan, dalam kesempatan yang sama, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengingatkan perlu dilakukan intervensi dengan kenaikan harga beras yang terjadi.

Sementara itu, Amran menyebut, kemungkinan di bulan Juni ini, Bulog akan mampu menyerap 400.000-500.000 ton setara beras produksi gabah petani dalam negeri.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam Keterangan Pers Menteri Usai Ratas Terkait Stimulus Ekonomi, Kantor Presiden, 2 Juni 2025. (Tangkapan Layar Youtube)Foto: Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam Keterangan Pers Menteri Usai Ratas Terkait Stimulus Ekonomi, Kantor Presiden, 2 Juni 2025. (Tangkapan Layar Youtube)
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam Keterangan Pers Menteri Usai Ratas Terkait Stimulus Ekonomi, Kantor Presiden, 2 Juni 2025. (Tangkapan Layar Youtube)


(dce/dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video:Harga Beras Dunia Jatuh, Wamentan: Efek Indonesia Tak Impor Lagi

Next Article Video: Mentan Amran, Cetak Sawah & Target Ambisius Swasembada Pangan

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|