Analis Kompak Sebut IHSG Ambruk Akibat Demo, Ingatkan Bisa Turun Dalam

1 day ago 7

Jakarta, CNBC Indonesia - Analis pasar modal menyebut anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 2% pada perdagangan hari ini diakibatkan oleh demonstrasi hingga jatuh korban meninggal.

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani bahwa demo bisa mengubah mood investor sehingga aliran modal tidak masuk ke pasar saham. "Ada juga dampak negatif dari demo yang berpotensi mengubah psikologis investor dan potensi tertahannya arus asing karena ketidakstabilan politik," ucapnya kepada CNBC Indonesia pada Jumat (29/8/2025).

Selain itu, ia menilai bahwa momentum bullish IHSG juga sudah melemah terindikasi dari gagal bertahan di level psikologis 8.000. "IHSG gagal 2 kali bertahan di atas level resistance 8.000, memberikan signal teknikal bahwa momentum bullish mulai melemah dan ada potensi koreksi," ujarnya.

Ia mengatakan ada potensi IHSG mampu berbalik arah andai IHSG gagal bertahan di level 7.900. Andai demikian, Arjun melihat IHSG berpeluang ke posisi 7.800.

"Jika hari ini IHSG gagal bertahan di atas 7.900 dan melanjutkan penurunan di bawah 7.800, maka bisa dibilang market berbalik arah tren menjadi bearish," ucapnya.
Ia juga melihat potensi koreksi IHSG didukung oleh, "Pelemahan rupiah dan dana asing yang keluar 2 hari ke belakang meskipun tipis, Ditambah secara seasonality bulan September market 80% koreksi."

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengungkapkan bahwa koreksi IHSG ada kaitan erat dengan demo hari ini.

"Adapun IHSG pada hari ini dibuka melemah karena berkaitan erat dengan adanya aksi demonstrasi belakangan ini terutama pada hari ini!" ujar Nafan kepada CNBC Indonesia pada Jumat (29/8/2025).

"Bahkan kondisi politik dan keamanan domestik berpengaruh besar terhadap pelemahan IHSG pagi ini," sambungnya.

Selain itu, iya juga melihat faktor historis, di mana IHSG biasanya melemah pada September. "Kinerja IHSG pada September selama 5 tahun terakhir rata-rata tergolong bearish. Namun Oktober hingga Desember bisa tergolong bullish," tuturnya.

Ia pun menganalisis gerak IHSG berpotensi berbalik trend menjadi bearish dari bullish. "Bila IHSG konsisten diperdagangkan di bawah 7750, maka potensi bearish consolidation phase terbuka lebar," pungkasnya.


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Laba Emiten RI Naik 19,32% Sepanjang 2024, Bos BEI Bilang Gini

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|