Warga berjalan menerobos banjir yang menggenangi kawasan Legian, Kuta, Badung, Bali, Senin (6/12/2021). ANTARA - Naufal Fikri Yusuf.
Harianjogja.com, DENPASAR—Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengingatkan masyarakat agar mewaspadai potensi rob akibat fenomena bulan purnama dan perigee pada awal November.
Rob diperkirakan berdampak pada pelabuhan, perikanan darat, serta permukiman di tujuh wilayah pesisir Bali, pada 5-9 November 2025.
“Kami imbau masyarakat selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampaknya,” kata Kepala BBMKG Wilayah III Cahyo Nugroho di Denpasar, Senin (3/11/2025).
Menurut dia, potensi ketinggian air laut maksimum itu disebabkan fenomena fase bulan purnama dan jarak terdekat bulan ke bumi (perigee) pada 5 November 2025.
Berdasarkan pantauan data level air dan prediksi pasang surut, kata dia, rob berpotensi terjadi di Kabupaten Jembrana, pesisir selatan Kabupaten Tabanan, pesisir Kabupaten Badung, dan pesisir Kota Denpasar.
Kemudian, lanjut dia, pesisir Kabupaten Gianyar, pesisir selatan Kabupaten Klungkung, dan pesisir selatan Kabupaten Karangasem.
Ia menjelaskan potensi banjir pesisir atau rob itu berbeda waktu baik hari dan jam di tiap wilayah.
“Secara umum berdampak kepada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir,” ucap Cahyo.
Adapun aktivitas yang diperkirakan terdampak itu, lanjut dia, d antaranya bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di permukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.
Cahyo mengimbau masyarakat untuk memperhatikan informasi terbaru BMKG.
Masyarakat dapat membarui informasi pada laman bbmkg3.bmkg.go.id atau cuaca maritim pada laman maritim.bmkg. go.id.
Selain itu informasi cuaca juga dapat diamati dari media sosial antara lain Instagram @bmkgbali atau melalui aplikasi info BMKG.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara


















































