3 hours ago
1
Truk membawa peti kemas sebelum melakukan bongkar muat di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate, Maluku Utara, Kamis (4/9/2025).Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Neraca perdagangan barang Indonesia mengalami surplus 23,65 miliar dolar AS pada Januari-Juli 2025.
REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI — Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III 2025 ditopang oleh ekspor dan belanja pemerintah. Dua faktor ini dinilai menjadi penyangga utama aktivitas ekonomi di tengah ketidakpastian global.
“Pada kuartal III ini, berdasarkan indikator terkini, karena data resmi baru akan keluar pada awal November, kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi didorong oleh dua hal utama, yaitu ekspor dan belanja pemerintah,” kata Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juli Budi Winantya dalam Pelatihan Wartawan Triwulan IV-2025 di Hotel Santika, Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat (24/10/2025).
Ia menjelaskan, ekspor beberapa komoditas seperti kelapa sawit serta besi dan baja masih tumbuh tinggi. Permintaan kuat dari India dan Cina turut memberikan dorongan signifikan terhadap kinerja ekspor pada periode tersebut. “Ini menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2025,” ujar Juli.
Selain ekspor, belanja pemerintah juga berperan besar mendorong aktivitas domestik. Sejumlah proyek prioritas di bidang infrastruktur dan energi, serta tambahan paket kebijakan ekonomi baru, memperkuat permintaan dalam negeri.
Juli menilai perekonomian pada semester II 2025 akan lebih baik dibandingkan semester I. Kebijakan moneter dan likuiditas yang ditempuh BI turut menjaga momentum pertumbuhan di tengah tekanan global.
“Selain itu, pemerintah juga menyampaikan akan ada tambahan bantuan sosial yang akan disalurkan pada triwulan IV, dan hal ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada semester II,” katanya.
Dengan perkembangan tersebut, BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang 2025 berada sedikit di atas titik tengah kisaran 4,6–5,4 persen. Proyeksi ini mencerminkan optimisme terhadap stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat hingga akhir tahun.
