Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan bom yang diduga dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri menghantam sebuah bus sekolah di barat daya Pakistan pada Rabu (21/5/2024), menewaskan sedikitnya empat anak dan melukai lebih dari 30 orang lainnya. Adapun total korban jiwa disebut setidaknya lima orang.
Serangan tersebut menargetkan bus yang membawa siswa dari Army Public School (APS), sekolah yang dikelola militer di distrik Khuzdar, provinsi Balochistan.
"Bus yang membawa anak-anak dari Army Public School menjadi target serangan bom, meskipun jenis bomnya masih dalam penyelidikan," kata Yasir Iqbal Dashti, pejabat pemerintahan senior distrik Khuzdar kepada AFP.
"Penyelidikan awal menunjukkan bahwa ini adalah serangan bom bunuh diri," tambahnya.
Seorang pejabat senior kepolisian yang berbicara dengan syarat anonim membenarkan jumlah korban tewas kepada AFP, dan memperingatkan bahwa angka tersebut dapat meningkat. Sementara itu, pihak militer dalam pernyataan resminya menyebut jumlah korban tewas sebanyak lima orang, termasuk tiga anak.
Sekolah tersebut melayani anak-anak dari keluarga personel militer dan warga sipil yang tinggal di wilayah tersebut.
Foto-foto yang beredar di media sosial memperlihatkan kondisi mengenaskan dari bus sekolah yang hancur, dengan jendela pecah dan tas-tas sekolah berserakan di dekat lokasi ledakan.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif dalam pernyataannya menyampaikan "belasungkawa" kepada keluarga para korban yang kehilangan anak-anak mereka akibat "kebiadaban."
Ia juga menuduh musuh bebuyutan Pakistan, India, sebagai dalang di balik serangan tersebut.
"Teroris yang beroperasi di bawah perlindungan India dan menyerang anak-anak tak berdosa di dalam bus sekolah adalah bukti nyata dari permusuhan mereka," kata Sharif dalam pernyataan resmi.
Pernyataan tersebut mencerminkan tuduhan rutin Islamabad terhadap New Delhi yang dinilai mendukung kelompok separatis bersenjata, khususnya di Balochistan.
Pihak militer Pakistan juga menegaskan dalam pernyataannya bahwa "serangan pada hari Rabu telah direncanakan dan diatur oleh India." Namun hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengeklaim bertanggung jawab atas serangan bom tersebut.
Serangan ini terjadi hanya beberapa minggu setelah Pakistan dan India - dua negara bersenjata nuklir - menyepakati gencatan senjata untuk mengakhiri ketegangan terburuk mereka dalam beberapa dekade terakhir. Namun, serangan ini dinilai dapat kembali memicu eskalasi di kawasan yang memang rentan terhadap konflik bersenjata.
Wilayah Balochistan sendiri merupakan daerah yang selama ini bergolak dan menjadi markas dari kelompok separatis Baloch, termasuk Baloch Liberation Army (BLA) yang dikenal sering melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, kelompok militan lainnya seperti cabang lokal Islamic State dan Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP) juga turut mengklaim sejumlah serangan berdarah di wilayah tersebut.
Pada Maret lalu, puluhan militan dan anggota pasukan keamanan dilaporkan tewas dalam insiden ketika kelompok BLA mengambil alih sebuah kereta api berisi ratusan penumpang.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Kekuatan Militer India & Pakistan Dibanding RI, Siapa Unggul?
Next Article Bom Bunuh Diri Guncang Pakistan Saat Warga Buka Puasa, 12 Orang Tewas