Harianjogja.com, JOGJA—Brigitte Bardot, bintang film yang menjadi simbol seks global era 1960-an sekaligus wajah “Marianne” Republik Prancis, meninggal dunia pada usia 91 tahun.
AP mengungkapkan, kabar duka ini dikonfirmasi oleh Bruno Jacquelin dari Yayasan Brigitte Bardot pada Minggu (28/12/2025).
Bardot mengembuskan napas terakhir di kediamannya di Prancis selatan. Meski sempat menjalani perawatan medis pada bulan sebelumnya, rincian penyebab kematian serta detail upacara pemakaman belum diumumkan secara resmi kepada publik.
Lahir pada 28 September 1934, Brigitte Anne-Marie Bardot mengawali kariernya sebagai model majalah Elle pada usia 14 tahun. Namun, namanya benar-benar mengguncang dunia internasional pada tahun 1956 melalui film kontroversial "And God Created Woman".
Disutradarai oleh suami pertamanya, Roger Vadim, Bardot berperan sebagai pengantin remaja dengan karakter yang penuh kebebasan seksual. Rambut pirang yang acak-acakan serta gaya pemberontaknya menjadikannya simbol pembebasan wanita dan salah satu bintang Prancis paling berpengaruh di abad ke-20.
Menjadi 'Marianne': Lambang Nasional Prancis
Daya tarik Bardot tidak hanya berhenti di layar perak. Pada tahun 1969, wajahnya terpilih menjadi model untuk "Marianne", sosok alegoris yang merupakan lambang nasional Republik Prancis. Patung, prangko, hingga koin nasional sempat dihiasi oleh parasnya, mengukuhkan Bardot sebagai perwujudan ideal kecantikan dan semangat nasional Prancis.
Karier Kedua: Aktivis Hak Hewan yang Militan
Pada usia 39 tahun, di puncak ketenarannya, Bardot secara mengejutkan memutuskan pensiun dari dunia akting. Ia kemudian memulai dedikasi baru sebagai aktivis hak-hak hewan yang militan. Beberapa aksi fenomenalnya meliputi:
- Melakukan perjalanan ke Kutub Utara untuk memprotes pembantaian anak anjing laut.
- Menentang keras eksperimen laboratorium pada hewan.
- Mengutuk pengiriman monyet ke luar angkasa untuk kepentingan sains.
Atas dedikasinya, pada tahun 1985 ia dianugerahi Legion of Honor, penghargaan tertinggi di Prancis.
Meskipun dicintai sebagai aktivis, masa tua Bardot juga diwarnai dengan berbagai kontroversi politik. Ia dikenal memiliki pandangan sayap kanan yang ekstrem dan berulang kali divonis bersalah atas tuduhan menghasut kebencian rasial karena kritiknya yang keras terhadap imigrasi dan komunitas tertentu di Prancis.
Dukungan politiknya kepada keluarga Le Pen serta pernikahannya dengan Bernard d’Ormale pada 1992 membuat warisannya menjadi kompleks; ia dipuja sebagai seniman, namun juga dikritik tajam atas pandangan sosial-politiknya.
Di balik citra simbol seks yang hedonis, Bardot sebenarnya adalah sosok yang kerap tertekan oleh sorotan media yang agresif. Tekanan tersebut sempat memicu gangguan kesehatan mental yang serius dalam perjalanan hidupnya.
Kini, sang legenda telah berpulang. Brigitte Bardot meninggalkan warisan abadi di dunia perfilman dan gerakan perlindungan hewan global, sembari tetap menjadi figur yang memantik diskusi panjang mengenai budaya dan politik di Prancis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













































