Bulog Diperintahkan Beli Jagung Petani Rp5.500/ Kg, Tapi Ada Syaratnya

1 day ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) meminta anggaran sebesar Rp6 triliun ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk menyerap jagung petani. Permintaan itu ditujukan agar Perum Bulog bisa segera bergerak menyerap satu juta ton jagung dengan harga beli ditetapkan Rp5.500 per kilogram (kg).

"Jagung, kita putuskan (Bulog serap) harga Rp5.500 (per kg), itu harga waktu usia panen," kata Zulhas saat konferensi pers usai rapat koordinasi di kantornya, Kamis (12/6/2025).

Namun, Zulhas menggarisbawahi, tidak semua jagung hasil panen petani bisa dibeli oleh Bulog. Katanya, hanya jagung dengan kadar air sebesar 18-20% saja yang akan diserahkan ke Bulog dengan harga Rp5.500 per kg.

"Disepakati tadi diperlukan rafaksi antara 18-20% kadar air itu harganya Rp5.500 (per kg)," ujarnya.

Zulhas mengatakan, pihaknya sudah mengajukan langsung permintaan anggaran tersebut kepada Direktorat Jenderal Anggaran Kemenkeu. "Tadi diminta ke Dirjen Anggaran Kemenkeu, untuk memberikan anggaran ke Bulog satu juta (ton). Jadi satu juta kali Rp5.500, kira-kira Rp6 triliun," jelasnya.

Namun, hingga saat ini anggaran tersebut belum tersedia. "Nah, Bulog dapat bekerja kalau anggarannya sudah ada. Nah ini, anggarannya belum ada. Tadi kita minta, sudah ada Dirjen Anggaran di sini," lanjut dia.

Diusulkan Mentan, Diperintahkan Presiden Prabowo

Adapun permintaan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, penugasan penyerapan jagung oleh Bulog berasal dari Presiden atas usulan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman.

"Waktu dalam ratas (rapat terbatas), Pak Presiden sebenarnya yang memerintahkan atas usul Menteri Pertanian untuk penyerapan jagung itu. Kita tugaskan 1 juta ton," ujar Arief saat ditemui usai acara.

Menurut Arief, dengan harga beli Rp5.500 per kg dan tambahan biaya lain-lain, kebutuhan anggaran penyerapan bisa mencapai Rp6 triliun.

"Satu juta ton itu kalau Rp5.500, sekitar Rp5,5 sampai Rp6 triliun dengan biaya lain-lain. Nah itu yang minta dianggarkan," jelasnya.

Ia menyamakan skema ini dengan operasi bantuan pangan sebelumnya yang juga melibatkan Bulog. "Sama seperti OIP (operator investasi pemerintah) kemarin. OIP kemarin kan ada Rp16,6 triliun dana yang untuk bantuan pangan, diberikan dulu, dialihkan kepada Bulog untuk dilakukan penyerapan gabah kering panen harga Rp6.500 (per kg)," terang Arief.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi saat ditemui usai rapat koordinasi di kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Kamis (12/6/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)Foto: Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi saat ditemui usai rapat koordinasi di kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Kamis (12/6/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi saat ditemui usai rapat koordinasi di kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Kamis (12/6/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Demi Serap Gabah Petani, Prabowo Sampai Suntik Bulog Rp16,6 T

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|