Jakarta, CNBC Indonesia - Elon Musk sempat bikin heboh ketika pertama kali mengumumkan startup Neuralink yang fokus pada penanaman chip ke otak manusia. Tujuannya membantu pasien dengan keterbatasan mobilitas fisik agar mampu mengendalikan perangkat seperti laptop hanya dengan menggunakan pikiran.
Saat ini, Neuralink bukan satu-satunya yang mengembangkan teknologi tanam chip ke otak manusia. Banyak startup yang menelurkan inovasi serupa, bahkan beberapa digadang-gadang lebih canggih.
Terbaru, startup Paradromics yang merupakan pesaing Neuralink mengumumkan keberhasilan menanam chip atau Brain-Computer Interface (BCI) ke otak manusia untuk pertama kalinya.
Prosedurnya berlangsung pada 14 Mei 2025 di University of Michigan untuk pasien yang sudah menjalani operasi saraf untuk mengobati epilepsi. Chip Paradromics ditanam dan dilepas dari otak pasien sekitar 20 menit selama operasi.
Paradromics mengatakan prosedur ini menunjukkan sistemnya bisa ditanam dengan aman dan mampu merekam aktivitas saraf. Ini adalah pencapaian luar biasa untuk startup berusia 10 tahun tersebut, sekaligus menandai fokusnya sebagai perusahaan teknologi di sektor kesehatan.
Paradromics berencana untuk meluncurkan uji coba klinis pada akhir tahun ini setelah mendapat lampu hijau dari regulator. Mereka akan mempelajari keamanan jangka panjang dari penggunaan chip di otak manusia.
"Kami telah menunjukkan pada domba bahwa perangkat kami adalah yang terbaik di kelasnya dari sudut pandang data dan keawetan, dan kini kami juga telah menunjukkan bahwa perangkat ini kompatibel dengan manusia," kata pendiri dan CEO Paradromics Matt Angle kepada CNBC International dalam sebuah wawancara.
"Ini benar-benar menarik dan menimbulkan banyak kegembiraan untuk uji klinis kami yang akan datang," ia menambahkan, dikutip dari CNBC International, Selasa (3/6/2025).
Sebagai informasi, BCI adalah sistem yang mengurai sinyal otal dan menerjemahkannya menjadi perintah untuk dijalankan teknologi eksternam. Sistem yang digunakan Paradromics disebut Connexus BCI.
Perusahaan mengatakan sistemnya akan membantu pasien dengan gangguan motorik parah seperti kelumpuhan berbicara, agar bisa berkomunikasi melalui komputer.
Sistem BCI Paradromics belum mendapat izin dari Lembaga Makanan dan Obat-obatan AS (FDA). Masih panjang proses yang harus dilewati sampai BCI milik Paradromics bisa meluncur secara komersil.
Meskipun BCI milik Paradromics belum mendapat izin resmi untuk digunakan secara massal, organisasi seperti Universitas Michigan dapat menggunakan sistemnya untuk penelitian selama mereka dapat menunjukkan bahwa tidak ada risiko signifikan bagi pasien.
Setiap perusahaan BCI memiliki perbedaan masing-masing. Paradromics merancang sistemnya dengan kemampuan merekam aktivitas otal pada level saraf individual.
Perusahaan BCI lainnya yang juga terkenal selain Neuralink milik Elon Musk adalah Synchron yang dibekingi Jeff Bezos dan Bill Gates, Precision Neuroscience, serta Blackrock Neurotech.
Synchron dan Precision Neuroscience sudah berhasil menanamkan sistem mereka ke otak manusia. Sementara Blackrock Neurotech mengembangkan chip otak yang memungkinkan manusia bisa mendadak berkomunikasi berkat teknologi text-to-speech pada sistemnya.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini: