3 hours ago
4
REPUBLIKA.CO.ID, PAKPAK BHARAT – Sebuah kisah inspiratif lahir dari Desa Boangmanalu, Kecamatan Salak, Kabupaten Pakpak Bharat.
Mushola At Taubah yang sempat sepi dan nyaris roboh, kini bangkit menjadi pusat aktivitas keagamaan berkat ketekunan dan visi besar seorang tokoh lokal, Ustadz Muhammad Soleh.
Plt Kepala KUA Kecamatan Salak, Muhammad Zulpikar Harahap, yang berkunjung ke mushola tersebut pada Rabu (17/9/2025), menyebut transformasi At Taubah sebagai bukti bahwa inovasi dan semangat kebersamaan mampu menghidupkan kembali rumah ibadah.
Mushola ini awalnya merupakan hibah dari almarhum Patut James Manik, seorang pendakwah gigih. Namun, setelah beliau wafat, bangunan papan itu terbengkalai, jamaah berkurang drastis, hingga suara sholat berjamaah menghilang pada 2023.
“Saya merasa terpanggil dan sedih melihatnya,” ujar Ustadz Soleh kepada media, Kamis (18/9/2025).
Sebagai Ketua BKM Mushola, ia membangun jejaring, merancang visi besar “Menjadikan Masjid sebagai Pusat Peradaban Manusia”, dan memanfaatkan teknologi digital. Facebook, Instagram, TikTok, hingga website resmi menjadi corong dakwah dan transparansi pengelolaan.
Tak hanya itu, inovasi sosial menjadi daya tarik utama. Program “Jajan Berkah” memberi insentif Rp 25 ribu bagi anak-anak yang sholat berjamaah Maghrib, Isya, dan Subuh. Program “Sembako Berkah” memberikan satu tabung gas tiga kilogram dan satu kilogram gula untuk pasangan suami-istri yang aktif berjamaah setiap pekan.
“Program ini bukan sekadar memberi, tapi membangun kebiasaan berjamaah sejak kecil hingga dewasa,” ucap Ustadz Soleh.
Agar transparan, ia memasang CCTV yang bisa dipantau publik. Bahkan, donasi mengalir dari berbagai penjuru, termasuk hasil monetisasi konten TikTok yang ia kelola.
Meski telah berusia kepala lima, semangat Ustadz Soleh tak pernah padam. Ia menghadapi cemoohan dan tantangan dengan ikhlas, yakin bahwa Allah selalu bersamanya. Kehadirannya kini menjadi magnet, menarik dukungan dari masyarakat lokal hingga donatur luar daerah.
Kisah Ustadz Soleh adalah bukti nyata bahwa usia bukan penghalang untuk berinovasi. Dengan tekad, keikhlasan, dan kreativitas digital, rumah Allah dapat dimakmurkan kembali dan menjadi pusat perubahan sosial.
