Diduga Dibully, Siswa SD di Boyolali Koma dengan Luka di Kepala

5 hours ago 1

Diduga Dibully, Siswa SD di Boyolali Koma dengan Luka di Kepala Ilustrasi perundungan. - Pixabay/Wokandapix

Harianjogja.com, BOYOLALI—Seorang siswa kelas IV SD di Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, diduga menjadi korban perundungan atau bullying. Bahkan, ia disebut mengalami kekerasan hingga koma.

Saat ini korban sedang dirawat di salah satu rumah sakit di DIY. Pengacara korban, Nova Satria Pamungkas, menyampaikan pada Sabtu (18/10/2025) korban berinisial ANC berangkat ke sekolah dalam kondisi sehat tanpa keluhan apa pun. Korban sebenarnya sempat enggan berangkat ke sekolah karena kerap mengalami perundungan.

“Sekitar pukul 09.30 WIB, dikabari anaknya sakit. Pas di jalan, dikasih tahu kalau si anak sudah tidak sadarkan diri lalu dibawa ke RS As Syifa Sambi oleh pihak sekolah. Di sana tidak bisa ditangani, terus dibawa ke Sardjito,” kata dia dihubungi wartawan, Selasa (28/10/2025).

Setibanya di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, tim medis melakukan CT scan terhadap korban. Berdasarkan keterangan dokter, hasil CT scan menunjukkan adanya pembengkakan otak menyeluruh dan pendarahan otak di bagian kiri akibat benturan benda tumpul.

Pihak dokter bersedia menjadi saksi karena hasil pemeriksaan dinilai mengarah pada tindak kekerasan. Namun, ia menegaskan, kronologi kejadian masih perlu didalami.

“Sampai dengan hari ini, ANC masih koma, belum sadarkan diri dan sedang menjalani perawatan intensif di Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RSUD dr Sardjito,” katanya.

Pihaknya sempat mencoba melakukan mediasi dengan pihak sekolah pada Senin (20/10/2025). Dalam pertemuan itu, ia menanyakan kronologi ANC hingga tak sadarkan diri. Namun, pihak sekolah hanya mengetahui bahwa ANC sakit dan tiba-tiba pingsan.

Menurut pengakuan ibu kandung korban, sejak ada teman baru di kelas III, ANC kerap merasa gelisah dan takut karena sering mendapat ancaman, bahkan kekerasan fisik.

“Dalam kurun waktu satu tahun ini, korban sering kali meminta untuk dipindahkan dan mengaku tidak nyaman, takut, serta dirinya selalu dibully oleh teman sekelasnya inisial A. Kecemasan dan perasaan terancam itu menyebabkan korban selalu uring-uringan dan berat saat hendak berangkat sekolah,” ucapnya.

Ia menambahkan, orang tua korban sempat melaporkan dugaan perundungan itu ke pihak sekolah. Namun, menurutnya, respons sekolah kurang serius dan menganggap kejadian tersebut sebagai kenakalan anak-anak.

“Harapan kami itu orang tua dari anak yang ditakuti korban itu bisa dihadirkan. Tapi itu tidak terjadi. Jadi, masalah ini mengambang,” katanya.

Salah satu guru yang menangani ANC saat pingsan, SI, membantah adanya tindak perundungan atau bullyingdi sekolah. “Yang membawa ke RS Asy Syifa itu dari sekolah, dan kami langsung menghubungi orang tua saat itu. Informasi dari sang ayah, pusingnya dari rumah,” ujarnya.

Pihak sekolah juga telah menjenguk ANC yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Kasat Reskrim Polres Boyolali AKP Indrawan Wira Saputra menyampaikan, kasus tersebut kini masih dalam tahap penyelidikan. “Ini masih lidik,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|