Digelar di Yogyakarta, ICIHES 2025 Angkat Ekonomi Halal Sebagai Visi Peradaban

2 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ajang 3rd International Conference on Islamic and Halal Economic Studies (ICIHES) 2025 digelar di Yogyakarta, Selasa (4/11/2025) hingga hari ini, Rabu (5/11/2025). Ajang internasional bertema 'Halal Economy: A Way Forward Towards a More Progressive, Dynamic, and Viable Future' tersebut merupakan event ketiga sekaligus perdana di Indonesia, setelah event pertama dan kedua yang diselenggarakan di Malaysia.

"Pesan yang ingin kami sampaikan sederhana tetapi mendasar yakni ekonomi halal adalah visi peradaban. Indonesia, sebagai negara dengan basis umat yang besar dan warisan kultural yang kaya, memiliki kapasitas untuk tidak sekadar mengikuti perkembangan halal global, tetapi menjadi salah satu pemikir dan pemimpin arahnya, dan Yogyakarta sebagai ruang ilmu dan budaya adalah panggung terbaik untuk memulai percakapan itu," ujar Komite Ketua Pelaksana ICIHES 2025 sekaligus Ketua Program Doktor Perekonomian Islam dan Industri Halal (PD PIIH) Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Dr Reni Rosari, dalam konferensi pers di sela-sela acara yang digelar di Hotel Marriot, Yogyakarta, Selasa.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Reni mengungkapkan, saat ini ekonomi halal berkembang sangat pesat di tingkat global. Nilai perdagangan halal dunia mencapai 3,1 triliun dolar AS pada tahun 2018, dan diperkirakan meningkat menjadi 5 triliun dolar AS pada tahun 2030.

Di Indonesia, nilai industri halal tercatat 184 miliar dolar AS pada tahun 2020, dan diproyeksikan menjadi 281,6 miliar AS pada tahun 2025.

"Data ini menunjukkan bahwa ekonomi halal tidak lagi dipandang sebagai isu keagamaan semata, tetapi telah menjadi strategi ekonomi global yang mencakup pangan, farmasi, kosmetik, keuangan, pariwisata, hingga tata kelola rantai pasok global," katanya.

Pelaksanaan ICIHES oleh Universitas Gadjah Mada sebagai host penyelenggara merupakan kerja kolaboratif antara Program Doktor Perekonomian Islam dan Industri Halal (PD PIIH) Sekolah Pascasarjana UGM dan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB UGM).

"Kolaborasi dua institusi UGM ini memastikan bahwa ekonomi halal dibahas tidak hanya secara normatif, tetapi juga secara ilmiah, strategis, dan implementatif," kata Rika Fatimah PhD dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada yang juga Komite Ketua Pelaksana ICIHES 2025.

Rika memaparkan, ICIHES merupakan konferensi akademik dan profesional tingkat internasional yang menjadi ruang pertemuan bagi para ilmuwan, pembuat kebijakan, pemimpin industri, dan komunitas global untuk mendiskusikan perkembangan riset, kebijakan, dan praktik ekonomi syariah dan industri halal.

"ICIHES diselenggarakan secara berkala sebagai platform pertukaran ilmu pengetahuan, penguatan jejaring riset, dan pembentukan rekomendasi strategis untuk pembangunan ekonomi halal yang inklusif dan berkelanjutan. Penyelenggaraan ICIHES diharapkan tidak hanya bersifat akademik, tetapi sebagai bagian dari syiar Islam berkeadaban, yaitu menghadirkan keberkahan, keadilan, dan kemaslahatan dalam pengembangan ekonomi dan kehidupan sosial," katanya.

ICIHES 2025 merupakan kerjasama antara UGM, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Kyoto University, dan Ritsumeikan University dari Jepang, serta dengan dukungan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DIY, penggiat Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur melalui Dana Keistimewaan (Danais) oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, dan komunitas-komunitas penggerak halal di Yogyakarta.

"Yogyakarta dipilih bukan sekadar lokasi, tetapi karena identitasnya sebagai kota ilmu, kota budaya, dan kota peradaban, tempat di mana nilai Islam tumbuh dengan kehalusan, rasionalitas, dan kedalaman makna. Dari Yogyakarta kita ingin menyampaikan ke dunia bahwa halal bukan sekadar label kepatuhan, melainkan cara membangun kehidupan yang bermartabat, adil, dan berkelanjutan," katanya.

Rangkaian ICIHES 2025 dilaksanakan dalam tiga tahap utama. Road to 3rd ICIHES, pada Februari – November 2025, meliputi Halal Cooking Demo & Talkshow (Halal CDTS); Komitmen Kawasan Halal (KKH) bersama MES DIY dan Desa/Kampung G2RT se- DIY; Duta Halal MES DIY; Tokoh Penggerak Halal, dan Halal Business Plan Competition (HBPC). Selanjutnya, PhD Colloquium pada 3 November 2025, menghadirkan dialog ilmiah peneliti doktor dari Indonesia, Malaysia, dan Jepang dalam suasana akademik yang menjunjung adab ilmiah. Puncaknya adalah Konferensi Utama ICIHES pada 4–5 November 2025 di Hotel Marriott Yogyakarta, dengan sesi keynote, panel kebijakan tingkat ASEAN, dan diskusi riset internasional.

Beberapa tamu yang hadir pada acara tersebut di antaranya Ketua Perbangunan Legasi Tun Abdullah Ahmad Badawi: YB Dato' Jefridin Haji Atan; Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran Universitas Gadjah Mada Prof Wening Udasmoro; Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta: Sri Sultan Hamengkubuwono X yang diwakili oleh Aria Nugrahadi (Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat); Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Prof Anggito Abimanyu yang sekaligus memberikan keynote speech.

Hadir pula Direktur Ritsumeikan Asia-Japan Research Institute, Jepang Prof Emeritus Dr Kosugi Yasushi; Guru Besar Kehormatan Fakultas Ekonomi dan Manajemen UKM Prof Abdul Ghafar Ismail; Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis: Prof Didi Achjari; Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kemitraan, dan Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Gumilang Aryo Sahadewo PhD; dan Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama Sekolah Pascasarjana: Prof Widyanto Dwi Nugroho.

Adapun hadir menjadi panelis di antaranya Assoc Prof Muhammad Hakimi Mohd Shafiai (Universiti Kebangsaan Malaysia, Malaysia) Assoc Prof Mohd Fauzi bin Abu Hussin (Universiti Teknologi Malaysia, Malaysia), Assoc Prof Ammar Khasan (Ritsumeikan University, Japan), Akhmad Akbar Susamto, PhD (Universitas Gadjah Mada, Indonesia), dan Prof Abdul Rohman (Universitas Gadjah Mada, Indonesia)

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|