REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Berdoalah kepada-Ku niscaya Kuperkenankan permohonanmu" (QS 40: 60). Inilah perintah otentik Tuhan Allah SWT kepada kita lengkap dengan janji pengabulan dariNya. Bersediakah kita berdoa? Seberapa pula efektivitas doa?
Dengan berdoa memang berarti menegaskan diri bahwa kita memerlukan campur-tangan Ilahi dalam mengatasi masalah hidup yang ada ataupun dalam mewujudkan sebuah harapan dan cita-cita.
Lewat pengucapan dengan penjiwaan dan kata-kata yang kita kemukakan berdasarkan kebutuhan dan kepentingan diri pribadi kita, maka secara verbal kita berkomunikasi intim dengan Sang Mahakuasa. Namun dengan berdoa itu tidak berarti kita telah pesimistis, justru yang terjadi sebaliknya.
Allah tempat kita ''melaporkan'' persoalan dan yang kita mintai pertolongan-Nya itu memang sungguh dzat yang Maha dalam segalanya. Dialah yang berkuasa atas segala hal termasuk hukum alam (sunnatullah) yang berlaku di alam raya ini.
Artinya, Dialah penentu dan pengatur sebab serta akibat segala sesuatu sehingga mudahlah bagi-Nya untuk menghadirkan sebab bagi berlakunya suatu hal ataupun meniadakan akibat dari suatu proses, sebutlah untuk memperkenankan permohonan seorang hamba.
Bukan berarti lantas keluar dari hukum alam yang berlaku, melainkan masih di dalamnya mudah saja Tuhan menciptakan ''cara'' yang logis untuk mengabulkan doa hamba-Nya yang serius.
Misalnya, lewat pemberian sebab atau alasan dengan cara menguatkan motivasi hamba-Nya dalam memperjuangkan berhasilnya harapan. Bisa pula lewat pelurusan, pembelokan bahkan pembalikan cita-cita seorang hamba sehingga menjadi sejalur dan sesuai dengan hukum alam yang berlaku. Ini semua bermakna pencepatan jalan menuju cita-cita.
Maka logika fungsi doa bagi seorang hamba adalah peran serta Tuhan dalam menggerakkan hati hingga timbul kemauan yang kuat untuk kemudian memunculkan ikhtiar konkret menuju teraihnya harapan.
Oleh karena itu, dalam memanjatkan doa harus diusahakan benar adanya kedekatan hamba dengan Tuhan, serta penorehan kesan kuat yang mendalam. Sikap jiwa yang khusyuk, tenang, sopan, tepat, serta yakin benar akan pengabulan dari-Nya merupakan prasyarat yang harus ada agar doa itu efektif.
sumber : Hikmah Republika oleh Muhammad Nasiruddin

2 hours ago
2















































