Dukung SDGs, ASABRI Bantu Pendidikan Anak-Anak Prasejahtera

2 hours ago 1

ASABRI menyalurkan bantuan pendidikan untuk anak-anak prasejahtera di Kupang.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG — PT ASABRI (Persero) melaksanakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) bertajuk Aksi ASABRI Peduli Pendidikan (AKSARA) di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 19 Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada 24 Oktober 2025. Program ini untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 4, yaitu “Pendidikan Berkualitas”.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Perusahaan ASABRI Okki Jatnika dan Kepala Kantor Cabang ASABRI Kupang Meila Ramadhany bersama jajaran. Dalam pelaksanaannya, ASABRI memberikan bantuan perlengkapan belajar berupa seragam olahraga, alat tulis, kaus kaki, dan tanda nama bagi 100 siswa SRMP 19 Kupang yang berasal dari keluarga prasejahtera.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Sekretaris Perusahaan PT ASABRI (Persero) Okki Jatnika menyampaikan bahwa pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan berkelanjutan.

“Pendidikan adalah investasi jangka panjang. Melalui Program AKSARA, ASABRI membantu anak-anak dari keluarga prasejahtera dapat belajar dengan lebih nyaman dan percaya diri. Kami merasa bangga bisa turut membersamai mereka hari ini, menyaksikan semangat luar biasa dari adik-adik yang menjadi harapan masa depan bangsa,” ujar Okki, Selasa (28/10/2025).

Selain pemberian bantuan, kegiatan juga diisi dengan olahraga bersama dan sesi motivasi bagi para siswa. Kegiatan tersebut bertujuan menumbuhkan semangat belajar, kedisiplinan, serta kepercayaan diri agar siswa tetap bersemangat mencapai cita-cita di tengah keterbatasan.

Program AKSARA merupakan bagian dari pilar sosial TJSL ASABRI yang berfokus pada pendidikan, lingkungan, dan ekonomi masyarakat. Melalui pendekatan ini, ASABRI menargetkan peningkatan akses pendidikan di daerah dengan tingkat kesejahteraan rendah sekaligus memperkuat kontribusi korporasi terhadap agenda pembangunan berkelanjutan nasional.

SRMP 19 Kupang dipilih sebagai lokasi kegiatan karena sebagian besar siswanya berasal dari keluarga berpenghasilan rendah. Pihak sekolah menyambut baik dukungan tersebut dan berharap program serupa dapat diperluas ke wilayah lain di Nusa Tenggara Timur.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|