Pekerja mengoperasikan ekskavator untuk mengeruk tanah di kawasan pembangunan Tol Serang-Panimbang seksi II, Cikulur, Lebak, Banten, Sabtu (6/9/2025). Pembangunan Jalan Tol Serang–Panimbang sepanjang 83,67 kilometer yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) ditargetkan dapat beroperasi penuh pada tahun 2027 mendatang dan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekonomi Indonesia sebesar 5,04 persen pada kuartal III yoy 2025 atau turun dari kuartal II 2025 yang sebesar 5,12 persen. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik, BPS, Moh Edy Mahmud mengatakan BPS tidak bisa memaparkan dampak demonstrasi yang terjadi pada Agustus lalu terhadap perkembangan pertumbuhan ekonomi kuartal III.
"Jadi BPS dalam pengumpulan datanya hanya menanyakan nilai transaksi selama satu kuartal dan tidak menanyakan apakah ada dampak dari demonstrasi," ujar Edy dalam konferensi pers pertumbuhan ekonomi kuartal III 2025 di kantor BPS, Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Tidak ada kode iklan yang tersedia.Edy mengatakan BPS hanya memotret kondisi di lapangan secara umum terhadap beberapa kegiatan-kegiatan usaha dari pertanian hingga sektor jasa. Edy menyebut dampak demonstrasi terhadap ekonomi memerlukan kajian lebih lanjut.
"Mungkin kalau mau melihat dampak (demonstrasi) atau tidak, ada kajian tersendiri barangkali untuk mengukur sebesar apa dampaknya. Kalau BPS sendiri tidak mengukur ke arah sana," ucap Edy.
Edy menyampaikan BPS juga mengukur konsumsi rumah tangga dengan Survei Ekonomi Rumah Tangga Triwulanan (Seruti). Edy mengatakan survei tersebut dilakukan terhadap puluhan ribu rumah tangga.
"Itu yang kita tangkap sebagai survei konsumsi. Ada dan tidaknya dampak dari demonstran itu terlihat dari konsumsi tersebut. Jadi kita tidak mengukur sampai sejauh itu melihat dampaknya," kata Edy.
Dalam data BPS, sejumlah komponen terpantau mengalami kontraksi pada kuartal III 2025 dibandingkan kuartal II 2025. Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT (PK-LNPRT) dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) tercatat masing-masing terkontraksi sebesar 3,44 persen dan 0,56 persen.

5 hours ago
3














































