Embarkasi Haji Yogyakarta Bisa Tingkatkan Okupansi Hotel

2 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) meyakini keberadaan Embarkasi Haji Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Kabupaten Kulon Progo memberikan dampak positif terhadap tingkat okupansi hotel di wilayah tersebut.

"Yang paling penting adalah okupansi itu bisa naik karena selama ini (okupansi) yang paling rendah dari DIY itu di Kulon Progo," ujar Ketua DPD PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono di Yogyakarta, Senin (11/11/2025).

Sebelumnya, DIY secara resmi memiliki Embarkasi Haji setelah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Haji dan Umrah RI Nomor 11 Tahun 2025.

Embarkasi Haji DIY akan berlokasi di Kabupaten Kulon Progo, dengan titik keberangkatan di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) dan hotel-hotel sekitarnya berfungsi sebagai asrama sementara bagi jamaah.

Berdasarkan laporan dari DPC PHRI Kulon Progo, Deddy menyebut empat hotel berbintang telah siap mendukung operasional Embarkasi Haji 2026 yakni Novotel, Ibis, Morazen, dan Swiss-Bel.

"Awalnya kami menyiapkan 60 hotel dari berbagai kelas, mulai nonbintang sampai bintang. Tapi ternyata yang dipakai hanya empat hotel berbintang," ucap dia.

Menurut Deddy, empat hotel tersebut dinilai mencukupi kapasitas jamaah karena keberangkatan dilakukan secara bertahap per kloter dan sebagian jamaah, khsusunya dari Jawa Tengah bagian selatan diperkirakan tetap menginap di kawasan Solo.

"Sangat mampu, kan jamaah haji per kloter, bukan langsung seluruhnya," kata dia.

Deddy menuturkan tidak seluruh kamar hotel nantinya digunakan untuk jamaah haji. Manajemen hotel diberi keleluasaan menentukan porsi pemanfaatan kamar untuk jamaah maupun keluarga atau tamu umum.

"Biasanya ya jamaah itu 40 persen, yang keluarga 60 persen. Ada yang 50-50 dari jumlah kamar yang ada," ujarnya.

Dengan ditetapkan DIY sebagai embarkasi haji, Deddy meminta pengelola hotel menyiapkan fasilitas dan layanan yang layak bagi para calon haji, mulai dari kualitas kamar, kebersihan, hingga pelayanan makanan.

"Mereka akan mempersiapkan sebaik-baiknya karena haji itu ibadah. Jangan sampai kualitasnya malah di bawahnya embarkasi haji. Kualitasnya harus lebih," ucapnya.

Menurut Deddy, empat hotel yang ditunjuk bakal menyesuaikan konsep penyambutan jamaah. Beberapa hotel, berencana menyiapkan hidangan bertema timur tengah dan dekorasi khusus agar jamaah merasa lebih siap secara mental menjelang keberangkatan.

Deddy menilai kebijakan pemanfaatan hotel sebagai asrama haji pertama di Indonesia ini membawa keuntungan ganda.

Selain meningkatkan okupansi, skema tersebut diyakini bakal menggerakkan ekonomi lokal.

Untuk itu, menurut dia, Pemda DIY tidak perlu membangun gedung embarkasi baru yang membutuhkan anggaran besar sehingga cukup memanfaatkan hotel di sekitar YIA.

"Daripada dananya dihamburkan untuk membangun asrama, perputaran uangnya akan lebih baik dikasih ke anggota kami karena kami juga berkontribusi kepada negara lewat PAD dan penyerapan tenaga kerja," ujar Deddy.

Ia menambahkan keberadaan embarkasi di Kulon Progo sekaligus dapat memperkuat citra daerah sebagai kawasan layanan haji yang modern dan ramah wisata.

"Ini bisa meningkatkan okupansi dan mengenalkan Kulon Progo sebagai embarkasi haji. Walaupun ini ibadah, nantinya akan timbul branding, dan itu keuntungan bagi kita," katanya.

sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|