Gelaran Wayang Jogja Night Carnival Absen Tahun Ini, Terdampak Efisiensi Anggaran

3 hours ago 10

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Salah satu event tahunan yang paling dinantikan masyarakat Yogyakarta, Wayang Jogja Night Carnival (WJNC), dipastikan tidak akan digelar tahun ini. Padahal, 2025 sedianya menjadi perayaan edisi ke-10 dari karnaval malam yang selama ini menjadi bagian tak terpisahkan dari Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Yogyakarta setiap tanggal 7 Oktober.

Kabar pembatalan WJNC 2025 ini dipastikan oleh Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo. Ia mengatakan pembatalan ini merujuk pada instruksi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang mewanti-wanti agar pemerintah daerah meminimalisasi event yang menimbulkan kesan pemborosan atau menonjolkan glamoritas.

"Pak Mendagri selalu setiap pertemuan, seminggu bisa sampai dua tiga kali melalui Zoom itu, selalu mengingatkan agar kita tidak menampilkan euforia atau glamoritas yang menunjukkan pemerintah berlebihan anggaran," ujarnya, Sabtu (13/9/2025).

Hasto menegaskan peniadaan ini bukan karena situasi lokal pasca-demonstrasi atau gangguan keamanan. Langkah ini murni merupakan hasil dari penyesuaian anggaran sesuai arahan pusat. Selain itu,  dia juga menyampaikan kegiatan bernuansa perayaan besar cenderung dihindari karena dikhawatirkan menimbulkan kecemburuan sosial.

"Iya kita batalkan, kita sekarang harus jalankan berbagai hal efisiensi yang diarahkan oleh pemerintah," kata Hasto

Meski banyak pihak yang menyayangkan hilangnya satu momentum budaya dan pariwisata yang dinilai berdampak besar secara ekonomi dan sosial, Hasto berharap masyarakat dapat memahami kebijakan ini.

"Jaraknya dekat sekali, puncaknya tanggal 7 (Oktober) sementara kita harus menjalankan berbagai efisiensi yang diarahkan oleh pemerintah," kata Hasto

"Saya kira ya kita harus memahami bersama (bahwa WJNC memang ditiadakan tahun ini-Red)," ungkapnya menambahkan.

Tentang WJNC

WJNC sendiri dikenal luas sebagai ajang perayaan budaya yang memadukan koreografi, kostum tematik wayang, musik kontemporer, permainan cahaya, dan seni jalanan yang telah menjadi ikon tersendiri sejak pertama kali digelar pada 2016 lalu.

Tentu ada dampak yang dirasakan usai pembatalan event tersebut, baik terhadap seniman maupun pelaku wisata mengingat selama ini WJNC melibatkan ribuan seniman dari 14 kecamatan di Kota Yogyakarta serta partisipan dari luar daerah. Acara ini bahkan berkembang menjadi pertunjukan seni jalanan yang tetap mempertahankan elemen khas seperti wayang, Tugu Yogyakarta, dan kendaraan hias.

Meski tahun ini absen, Pemkot Yogyakarta juga belum memberikan kepastian apakah WJNC akan kembali digelar pada tahun-tahun berikutnya.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|