Gencatan Senjata Gaza di Depan Mata, Ini Satu Hal yang Diminta Hamas

7 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Upaya mencapai gencatan senjata antara Hamas dan Israel kembali menguat setelah Amerika Serikat mendorong adanya perdamaian di wilayah tersebut. Namun, di tengah lonjakan diplomasi itu, serangan militer Israel ke Gaza terus berlanjut tanpa henti, menewaskan sedikitnya 59 warga Palestina hanya dalam satu hari.

Sumber yang dekat dengan kelompok Hamas mengatakan kepada Reuters bahwa mereka saat ini tengah menilai proposal gencatan senjata baru yang didukung AS, namun menekankan bahwa kelompok tersebut menginginkan jaminan jelas bahwa gencatan senjata itu benar-benar akan mengarah pada penghentian perang secara permanen.

"Hamas sedang membahas proposal gencatan senjata ini dengan faksi-faksi Palestina lainnya dan akan menyampaikan responsnya kepada para mediator setelah diskusi itu selesai," demikian pernyataan Hamas pada Jumat (4/7/2025).

Sementara itu, dua pejabat Israel menyatakan bahwa rincian dari proposal itu masih dalam pembahasan, namun peluang untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera kini sangat tinggi, hampir 21 bulan sejak perang Israel-Hamas meletus.

Presiden AS Donald Trump pada Selasa lalu menyebut bahwa Israel telah menyetujui syarat-syarat untuk menyelesaikan gencatan senjata selama 60 hari, periode yang dimaksudkan untuk membuka jalan menuju berakhirnya perang.

Namun, apakah kesepakatan ini benar-benar akan terwujud sangat bergantung pada tanggapan akhir dari Hamas.

Menurut sumber dari pihak keamanan Mesir, mediator dari Mesir dan Qatar saat ini berupaya mengamankan jaminan dari AS dan komunitas internasional bahwa negosiasi untuk mengakhiri perang akan tetap berlangsung. Jaminan tersebut dinilai krusial agar Hamas bersedia menerima proposal gencatan senjata dua bulan tersebut.

Seorang pejabat senior Israel yang dekat dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa pemerintah siap menyetujui kesepakatan.

Sumber lain yang mengetahui proses negosiasi mengatakan Israel menantikan respons resmi dari Hamas pada Jumat, dan jika tanggapannya positif, delegasi Israel akan ikut serta dalam pembicaraan tidak langsung untuk meresmikan kesepakatan tersebut.

Isi proposal itu mencakup pembebasan secara bertahap terhadap 10 sandera Israel yang masih hidup, serta pemulangan jenazah 18 sandera lainnya, sebagai imbalan atas pembebasan tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.

Dari 50 sandera yang diyakini masih berada di Gaza, sekitar 20 orang diperkirakan masih hidup.

Selain itu, bantuan kemanusiaan akan segera masuk ke Gaza dan pasukan militer Israel akan menarik diri secara bertahap dari beberapa wilayah di Jalur Gaza. Negosiasi mengenai gencatan senjata permanen juga akan dimulai segera setelah kesepakatan diberlakukan.

"Kami benar-benar berharap kesepakatan ini akan tercapai, tapi semuanya tergantung pada sejauh mana Hamas bersedia menerima syarat-syarat tersebut," ujar Duta Besar AS untuk Israel, Mike Huckabee, kepada Channel 12 Israel.

"Satu hal yang pasti: Presiden ingin perang ini berakhir. Perdana Menteri ingin perang ini berakhir. Rakyat Amerika dan rakyat Israel juga menginginkan perang ini segera berakhir," tambah Huckabee, yang dijadwalkan ikut dalam pembicaraan di Gedung Putih pekan depan saat Netanyahu bertemu dengan Trump.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Hamas Bakal Bebaskan Semua Sandera ke Israel, Asal...

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|