Jakarta, CNBC Indonesia - Dominasi Google di industri pencarian internet kini berada di ujung tanduk. Sebab, beberapa analis memperkirakan pangsa pasar Google Search bisa anjlok dari 90% menjadi di bawah 50% dalam 5 tahun ke depan.
Penyebabnya karena pergeseran perilaku pengguna yang kini lebih memilih AI chatbot untuk mencari informasi ketimbang mesin pencari tradisional, demikian dikutip dari Reuters, Rabu (21/5/2025).
Google sendiri meluncurkan serangkaian inovasi berbasis kecerdasan buatan (AI) di ajang tahunan Google I/O 2025, sebagai upaya terbaru mereka dalam mempertahankan eksistensi di tengah tekanan dari pemain baru seperti OpenAI dan Anthropic.
Perusahaan asal Mountain View, California, itu mencoba unggul di pasar AI dengan memperkenalkan berbagai fitur baru berbasis AI, termasuk mode pencarian AI yang menggantikan hasil pencarian standar dengan jawaban langsung dari sistem.
Perusahaan juga merilis paket langganan AI Ultra seharga US$249,99 per bulan. Paket ini menawarkan akses lebih luas ke fitur eksperimental seperti Project Mariner, ekstensi browser otomatisasi, serta Gemini Deep Think, model AI unggulan Google.
Langkah ini menyusul tren serupa dari OpenAI dan Anthropic yang juga mulai memonetisasi layanan AI mereka lewat paket langganan premium di kisaran harga US$200 per bulan.
Namun, besarnya biaya langganan menimbulkan pertanyaan, apakah pengguna bersedia membayar mahal untuk layanan yang sebelumnya disediakan Google secara gratis?
CEO Alphabet, Sundar Pichai, menegaskan bahwa mereka kini fokus pada AI yang "personal dan proaktif." Gemini, asisten AI andalan Google, kini memiliki lebih dari 400 juta pengguna aktif bulanan.
Fitur-fitur canggih mulai dari menelepon toko secara otomatis, membuat soal latihan bagi pelajar, hingga menjawab pertanyaan dari kamera ponsel pun diperkenalkan.
Investasi dalam AI menyumbang sebagian besar dari US$75 miliar belanja modal Alphabet yang diperkirakan tahun ini, sebuah peningkatan drastis dari US$52,5 miliar pada 2024 yang dilaporkan perusahaan.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Beban Pajak Hingga Persaingan Harga "Hantui" Bisnis Telco 2025
Next Article Google Sudah Ditinggal, Ramai-ramai Pindah ke Penggantinya