Hamas Ultimatum Pembatalan Gencatan Senjata di Gaza

12 hours ago 2

Para pelayat menghadiri pemakaman warga Palestina yang syahid dalam serangan militer Israel, di Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Ahad, 23 November 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT – Israel terus mengabaikan gencatan senjata dengan melakukan serangan demi serangan yang menewaskan warga Gaza. Hamas menyatakan pelanggaran-pelanggaran itu bisa membatalkan gencatan. 

Juru bicara Hamas Hazem Qassem menegaskan pada Senin bahwa kehadiran delegasinya di Kairo pada Ahad menunjukkan keseriusan gerakan tersebut dalam bekerja sama dengan mediator untuk menuju tahap kedua perjanjian gencatan senjata di Gaza.

“Tahap kedua dari perjanjian ini rumit, dan kami telah melakukan apa yang diminta dari kami, sementara Israel terus melakukan pelanggaran demi pelanggarannya,” kata Qassem dalam pernyataan pers dilansir Palestine Chronicle.

Dia memperingatkan bahwa pelanggaran yang terus dilakukan Israel dapat merusak perjanjian gencatan senjata. “Ini sebuah poin yang disampaikan dengan jelas oleh gerakan kepada para mediator dalam perundingan di Kairo.”

Qassem menekankan bahwa “tugas pasukan internasional harus mencakup perlindungan orang-orang yang tidak bersenjata dari tentara penjajahan, yang terus melakukan agresi tanpa henti.” 

Pada Senin,  pasukan Israel telah membunuh sedikitnya empat warga Palestina dan melukai beberapa lainnya di seluruh Gaza selepas diumumkannya gencatan senjata enam minggu enam pekan lalu. 

Pada Senin, pasukan Israel menyerang beberapa lokasi di Gaza meskipun ada perjanjian gencatan senjata. Di Gaza utara, serangan udara dan tembakan artileri Israel menghantam Beit Lahiya di luar garis kuning yang membatasi wilayah di bawah kendali militer Israel.

Di selatan, serangan udara Israel dan tembakan dari tank dan helikopter dilaporkan terjadi di timur laut Kota Rafah, serta serangan udara dan tembakan artileri di luar garis kuning di selatan dan timur Khan Younis.

Korban pada Senin termasuk seorang pria Palestina yang syahid dalam serangan pesawat tak berawak di kota selatan Bani Suheila, di daerah yang dikuasai pasukan Israel di luar apa yang disebut “garis kuning”.

Secara terpisah, seorang anak Palestina juga terbunuh di bagian utara Kota Gaza ketika persenjataan yang ditinggalkan oleh pasukan Israel diledakkan, berdasarkan perlindungan sipil wilayah tersebut. Kelompok itu mengatakan beberapa anak lagi terluka, dan beberapa di antaranya berada dalam kondisi kritis.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|