Harapan Bagi Raja Baru Keraton Kasunanan Surakarta Paku Buwono XIV

4 hours ago 4

Harapan Bagi Raja Baru Keraton Kasunanan Surakarta Paku Buwono XIV Putra mahkota Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat KGPAA Hamengkunegoro atau akrab disapa Gusti Purboyo memproklamirkan diri sebagai Paku Buwono (PB) XIV jelang pemberangkatan jenazah PB XIII ke Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri, Bantul, Yogyakarta, Rabu (4/11/2025). (ANTARA - Aris Wasita)

Harianjogja.com, SOLO— Naiknya Putra mahkota Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KGPAA Hamangkunegara sebagai raja baru menggantikan ayahnya, Paku Buwono atau PB XIII, yang wafat pada Minggu (2/11/2025) menuai banyak harapan. Apalagi, saat diangkat menjadi raja, KGPAA Hamangkunegara masih berusia 23 tahun.

Deklarasi itu disampaikan Hamangkunegara saat berpidato pada upacara pelepasan jenazah ayahnya di Keraton Solo, Rabu (5/11/2025) pagi. Dalam kesempatan itu, Hamangkunegara menyatakan dirinya akan "hanglintir keprabon" atau menggantikan kedudukan ayahnya, dengan gelar Paku Buwono XIV.

Sejarawan Solo, Heri Priyatmoko, mengatakan siapa pun yang menjadi PB XIV harus bisa membawa situasi damai dan sejuk. Raja baru tersebut juga harus bisa mengayomi semua masyarakat.

"Siapa pun yang menjadi Raja, yang duduk di dampar kencana, publik berharap bisa membuat situasi damai, sejuk, juga ngayomi masyarakat," ungkap Heri saat diwawancarai wartawan, Rabu (5/11/2025).

Menurut Heri, ada beberapa aspek atau syarat untuk menjadi Raja dalam tradisi Mataram Islam. Salah satunya seorang raja Keraton Solo harus Gung Binatoro yaitu raja yang besar. Tapi dalam konteks sekarang ini, syarat tersebut dinilai tidak bisa dipenuhi sebab wilayah kekuasaan Keraton relatif kecil.


"Ya hanya selebar tembok Keraton. yang pasti siapa pun rajanya harus bisa mengayomi, merakyat, dan yang paling penting juga tidak terlalu mementingkan duniawi, gentur tirakat seperti para pendahulunya. Misinya membuat kerajaan tenteram, para trah bisa hidup rukun," urai dia.

Bila pemikirannya belum matang karena masih sangat muda, menurut Heri, Raja bisa dibantu oleh Dewan Penasihat. "Bisa dengan cara pembuatan Dewan Penasihat. Para sesepuh diajak mengobrol, diskusi, demi kelanggengan pelestarian budaya," ujar dia.


Penuturan senada disampaikan Ketua Ormas Tikus Pithi Hanata Baris yang selama ini concern di bidang sosial budaya, Tuntas Subagyo. Dia berharap PB XIV adalah sosok yang dapat membawa kedamaian dan kesejukan baik di lingkungan Keraton Solo maupun masyarakat umum.

"Untuk pengganti PB XIII kita sebagai masyarakat berharap mempunyai jiwa yang adi luhung untuk membesarkan Keraton Solo secara pengenalan kepada masyarakat dan kepada dunia. Karena Keraton Solo peninggalan sejarah, sangat perlu untuk dilestarikan," kata dia.

Ihwal mekanisme atau tata cara penentuan PB XIV, menurut Tuntas, merupakan kewenangan kerabat Keraton Solo. Tapi dia ingin dalam proses itu dapat berjalan dengan baik, damai, dan sejuk. Tidak terjadi yang namanya saling ego dan berebut kekuasaan.

"Saya sebagai masyarakat biasa, sangat berharap para pihak di Keraton, dalam suksesi membawa kedamaian dan kesejukan. Semua meninggalkan ego, lalu memilih dalam musyawarah bersama. Memilih Raja atau pengganti dari PB XIII secara baik, secara kebersamaan," urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : espos.id

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|