Imigrasi Kalbar terbitkan 92.724 paspor sepanjang Januari-Oktober.
REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK, – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Kalimantan Barat mencatat capaian kinerja yang signifikan dengan menerbitkan sebanyak 92.724 paspor sepanjang periode Januari hingga Oktober 2025. Selain itu, Imigrasi Kalbar juga memberikan 17.555 layanan izin tinggal dan mencatat 930.585 perlintasan WNI dan WNA melalui pos lintas batas negara dan bandara di wilayah Kalbar.
Menurut Wahyu Hidayat, Kepala Kanwil Ditjen Imigrasi Kalbar, peningkatan kinerja ini tidak terlepas dari berbagai inovasi layanan publik yang dikembangkan. Salah satu inovasi tersebut adalah penerapan aplikasi M-Paspor yang mempermudah permohonan paspor secara daring, sehingga mengurangi antrean di kantor pelayanan.
"Imigrasi saat ini tidak hanya fokus pada penerbitan paspor, tetapi juga berupaya menghadirkan pelayanan publik yang lebih cepat, transparan, dan terintegrasi dengan sistem digital," ujar Wahyu dalam kegiatan Media Gathering di Pontianak, Jumat (24/10).
Di samping fungsi pelayanan, Wahyu menambahkan bahwa pihaknya juga melaksanakan tugas penegakan hukum keimigrasian. Sepanjang 2025, pihaknya telah melakukan 39 tindakan administrasi keimigrasian dan satu tindakan pro justitia terhadap warga negara asing yang melanggar aturan.
Dalam forum tersebut, Wahyu menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak, termasuk media massa, untuk memperkuat komunikasi publik terkait tugas dan fungsi keimigrasian. "Pelaksanaan tugas Imigrasi tidak bisa berjalan sendiri. Kami memerlukan dukungan semua unsur, termasuk media, agar masyarakat memahami peran Imigrasi dalam menjaga keamanan dan mendukung mobilitas lintas batas," katanya.
Media Gathering ini juga menjadi ajang perkenalan Kanwil Ditjen Imigrasi Kalimantan Barat sebagai unit mandiri setelah sebelumnya berada di bawah struktur Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Jajaran humas Imigrasi mengajak media untuk berbagi pandangan mengenai pengelolaan informasi publik yang efektif di era digital.
"Kami berharap sinergi antara Imigrasi dan media dapat terus diperkuat, tidak hanya dalam penyebaran informasi, tetapi juga dalam membangun kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintah," tutup Wahyu.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara

3 hours ago
2
















































