Jelang Natal Tahun Baru, Reservasi Hotel di Desember Sudah 60 Persen

2 hours ago 4

Harianjogja.com, JOGJA—Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY mencatat rata-rata reservasi hotel untuk Desember sudah mencapai 60%. Perhotelan pun sudah mulai menyiapkan sejumlah paket untuk natal dan tahun baru (nataru).

Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo, menjelaskan rata-rata reservasi bulan Desember saat ini sudah 60%. “Data kita utnuk Desember cukup melegakan dibanding November. Desember rata-rata sudah di angka 60 persen,” ujarnya, Selasa (5/11/2025).

Adapun wisatawan pada Desember nanti berasal dari berbagai daerah baik dari Jawa maupun luar Jawa yang berencana menghabiskan libur nataru di Jogja. “Didominasi masih dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur. Kalau luar Jawa ada dari Lampung, Bali, Kalimantan juga ada,” ungkapnya.

Untuk menyambut wisatawan pun industri perhotelan di Jogja juga telah menyiapkan berbagai macam paket. “Ada yang menjual paket akhir tahun, paket natal, meliputi kamar, makan malam, makan pagi dan hiburan,” katanya.

Ia menargetkan pada Desember nanti angka okupansinya masih bisa meningkatn menjadi 85%. Jika berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, pada libur nataru okupansi hotel DIY bisa di atas 90%. “Hampir 100 persen terutama di tahun 2022 dan 2023. Kalau kemaren 2024 di angka 95 persen untuk hotel yang di wilayah tengah,” paparnya.

Meski demikian ia tidak bisa menjamin tingkat okupansi bisa sampai setinggi itu karena banyak faktor yang mempengaruhi mulai dari cuaca, bencana alam hingga situasi ekonomi dan politik. “Sudah reservasi dia bisa membatalkan atau menunda karena faktor bencana atau politik sehingga mempengaruhi keamanan,” ungkapnya.

Merespons hal ini, PHRI pun sudah menyiapkan langkah antisipasi, salah satunya berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk memberi informasi kebencanaan yang akurat kepada wisatawan.

“Kami kan sudah lama berkoordinasi dengan BPBD untuk bagaimana mengantisipasi bencana dan sebagainya. Cuaca tidak menentu bagaimana mengamabkan dan memberi informasi detail kepada tamu. Bisa saja di Kota Jogja hujan tapi di daerah tujuan wisata panas, wisatawan harus diberi tahu. Kami kerja sama dengan BMKG,” kata dia.

Pihak hotel menurutnya akan menginformasikan kepada wisatawan terkait perkembangan cuaca melalui berbagai platform. “Kita infokan ke wisatawan lewat TV di kamar-kamar ada, kalau ga secara manual atau lisan. Mereka sudah punya rencana mau kemana, front office menyampaikan. Lewat Whatsapp juga bisa disampaikan karena ketika reservasi mencantumkan nomor mereka,” paparnya.

PHRI DIY berharap Kita Pemda bisa lebih aktif dalam mengantisipasi risiko bencana dan berkolaborasi dengan organisasi industri wisata. “Jangan sampai [informasi kebencanaan] menjadi momok wisatawan yang akan berkunjung ke DIY, tapi malah jadi poin plus, sudah ada informasi kemudian merasa aman,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|