Harian Jogja/Khairul Ma'arif - Prosesi peresmian uji coba operasional Jembatan Pandansimo dari sisi Kulonprogo, Senin (29/9 - 2025)
Harianjogja.com, KULONPROGO—Uji coba operasional Jembatan Pandansimo yang menghubungkan Bantul dan Kulonprogo sudah dimulai. Hari pertama uji coba, Senin (29/9/2025) banyak warga yang datang untuk menonton dan menjajal menyeberangi dari sisi Kulonprogo ke Bantul untuk pertama kalinya. Ada yang mengendarai sepeda ataupun motor warga tampak begitu antusias untuk melintasi Jembatan Pandansimo
.
Jembatan yang melintasi Kali Progo itu akan diuji coba dari dua arah baik Kulonprogo maupun Bantul. Setelah diuji coba akan dilakukan evaluasi sebelum akhirnya dapat dioperasikan selama 24 jam. Setiap temuan dari hasil uji coba akan ditindak lanjuti dan diperbaiki.
BACA JUGA: MK Tolak Permohonan Syarat Capres-Caleg Minimal Sarjana
"Uji coba dibuka dua jalur dari sisi Bantul maupun Kulonprogo. Evaluasinya nanti kami lihat dari arus distribusi lalu lintas dan teknis fungsionalitas jembatan termasuk keselamatan pengguna jalan," ujar Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah DIY, Tisara Sita kepada awak media, Senin (29/9/2025).\
Dilarang Jualan
"Peresmian kami belum ada arahan masih menunggu arahan pimpinan," katanya.
Dia berharap, selama proses uji coba pengendara yang melintas Jembatan Pandansimo dapat melaluinya secara tertib. Mengikuti dan mentaati rambu lalu lintas. Menurut Tisara yang terpenting tidak ngebut dan tidak berhenti di tengah jembatan. "Pengendara tertib jangan ngebut, tolong juga jangan berhenti di tengah," ujarnya.
Pejabat Pembuat Komitmen Jembatan Pandansimo, Setiawan Wibowo menambahkan, selain tidak ada yang berhenti di tengah jembatan untuk foto-foto. Ia juga berharap tidak ada pedagang di pinggir jalan baik itu di jembatan maupun di jalan menuju jembatan.
Ia sudah mengetahui adanya pedagang kaki lima di seputaran jalan menuju Jembatan Pandansimo. Menurutnya PKL dilarang berjualan di atas jembata. Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Satpol PP untuk melakukan penertiban jika di kemuidna hari ditemukan PKL nekat berjualan di area jalur memasuki jembatan.
"Sedangkan untuk yang di bahu jalan menuju jembatan sebisa mungkin tidak digunakan untuk berjualan karena juga berbahaya juga. Bahu jalan itu gunanya untuk kendaraan emergency yang harus berhenti ketika digunakan PKL mengkhawatirkan keselamatannya," katanya.
Tahan Gempa
Setiawan menuturkan panjang Jembatan Pandansimo sekitar 2.300 meter. Untuk panjang bentang utama atau jembatan tepat di atas Kali Progo itu sekitar 675 meter. Lebar jembatan rata-rata 24 meter yang terdiri dari empat lajur. Terdapat pedestrian pejalan kaki. Setiawan menuturkan proses pembangunan mulai November 2023 hingga selesai di Juni 2025.
"Jembatan Pandansimo terletak sekitar 10 kilometer sebelah barat sesar opak, jadi masih ada potensi gempa yang harus diantisipasi. Termasuk potensi likuifaksi," ucapnya.
BACA JUGA: Prabowo Targetkan 16 Juta Nelayan Gabung Desa Nelayan Merah Putih
Dia mengklaim, selain tahan terhadap ancaman gempa bumi. Jembatan Pandansimo juga dibuat agar tahan terhadap ancaman likuifaksi. Ancaman kebencanaan di Jembatan Pandansimo sudah dimitigasi dalam proses pembangunannya.
Jembatan Pandansimo bisa menahan gempa dengan kekuatan sekitar 9 skala richter. Sedangka usia jembatan diprediksi bisa mencapai 50 tahun. "Prediksi terjadinya likuifaksi di Jembatan Pandansimo sekitar 10 meter kedalaman pasirnya akan hilang. Kami di sini sudah ada pondasi dalam yang lebih sekitar 30 meteran dan itu yang bisa mengantisipasi dari likuifaksi," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News