KBRI Kuala Lumpur Perluas Akses Pendidikan untuk Anak Pekerja Migran di Malaysia

5 hours ago 2

KBRI Kuala Lumpur berkomitmen berikan pendidikan untuk anak PMI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur bersama Pemerintah Indonesia terus berupaya memperluas akses pendidikan bagi anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia. Dalam simposium yang diadakan oleh Indonesia Diaspora Network (IDN) Global, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur M. Firdaus menyatakan komitmen tersebut.

Firdaus menyoroti bahwa banyak anak-anak PMI di Malaysia yang masih belum memiliki akses pendidikan dasar, terutama mereka yang undocumented. Namun, perubahan kebijakan terkait dokumen resmi pada 2023 memungkinkan 85 persen anak undocumented diterima di Sekolah Indonesia pada 2024 dan 2025.

KBRI Kuala Lumpur juga telah mendirikan ratusan Community Learning Center (CLC) di perkebunan sawit di Sabah dan Sarawak, melayani sekitar 21.000 anak. Di Semenanjung Malaysia, selama tiga tahun terakhir, telah didirikan 78 sekolah informal atau Sanggar Bimbingan yang menampung 2.600 anak.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Program KKN dan Orang Tua Asuh

KBRI Kuala Lumpur bekerja sama dengan 102 universitas di Indonesia telah meluncurkan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk mengatasi kekurangan tenaga pengajar di sekolah-sekolah komunitas. Perjanjian kerja sama resmi ditandatangani pada September 2025.

Selain itu, Program Orang Tua Asuh diperkenalkan untuk membantu pembiayaan pendidikan anak-anak PMI yang tidak mampu membayar iuran di Sanggar Bimbingan. Program ini merupakan inisiatif dari KBRI Kuala Lumpur dan IDN.

Sekolah Indonesia di luar negeri, didirikan oleh Pemerintah Indonesia melalui Kemendikdasmen dan Kemlu RI, bertujuan memberikan pendidikan bagi anak-anak WNI yang tinggal di luar negeri agar tetap mengikuti kurikulum nasional Indonesia.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|