Harimau Sumatera. Ilustrasi
REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Kepala Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS) Hifzon Zawahiri, menyebutkan video viral adanya warga yang dimangsa harimau di wilayah hutan kawasan adalah berita hoaks atau tidak benar.
“Informasi elektronik yang beredar di media sosial terkait adanya konflik harimau dan manusia di wilayah hutan kawasan TNBBS adalah hoaks atau berita bohong,” kata Kepala BBTNBBS Hifzon Zawahiri, dalam keterangannya di Lampung Rabu.
Menurutnya, setelah viralnya video tersebut melalui platform digital seperti WhatsApp Grup (WAG), pihaknya langsung melakukan koordinasi dan melakukan penyelidikan untuk memastikan kebenaran informasi itu dengan pihak-pihak terkait.
“Berita bohong tersebut dengan sengaja disebarluaskan oleh orang yang tidak bertanggung jawab sehingga menimbulkan keresahan masyarakat yang berada di dekat kawasan hutan TNBBS,” katanya.
Oleh karena itu, dirinya meminta kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dan menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya agar tidak menimbulkan keresahan.
“Kami mengimbau warga agar lebih bijak bermedia sosial. Jika menerima informasi semacam itu, sebaiknya dikonfirmasi terlebih dahulu ke pihak terkait seperti pihak TNNBS, BKSDA dan pihak berwenang,” ucapnya.
Ia juga mengatakan, dengan beredar video di media sosial yang menampilkan seorang warga diduga dimangsa harimau dengan kondisi mengenaskan, pihaknya memastikan warga yang berada di dalam video itu adalah korban laka lantas di wilayah Pati, Jawa Tengah.
sumber : Antara