Keracunan MBG Jogja, SPPG Diminta Pakai Air Galon atau PDAM

2 hours ago 3

Keracunan MBG Jogja, SPPG Diminta Pakai Air Galon atau PDAM Foto ilustrasi menu Makan Bergizi Gratis, dibuat menggunakan Artificial Intelligence (AI).

Harianjogja.co, JOGJA—Pemkot Jogja memastikan bakteri E. coli menjadi penyebab keracunan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan menegaskan penggunaan air galon atau PDAM wajib diterapkan di seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Pemkot Jogja juga menegaskan akan memperketat pengawasan operasional Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG) untuk memastikan kebersihan proses pemasakan makanan.

Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, menuturkan hasil laboratorium menunjukkan keberadaan bakteri E. coli pada buah dan sayur yang digunakan dalam paket makanan tersebut. Ia menduga bakteri tersebut berasal dari air yang terkontaminasi saat proses pencucian bahan makanan.

“Kami temukan E. coli ada di buah dan di sayur. Berarti memang saya mencurigai air untuk mencuci bahan-bahan itu sudah terkontaminasi. Karena itu, saya akan perintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja untuk memeriksa sumber air di setiap SPPG sebelum beroperasi,” ujarnya dalam kegiatan Koordinasi dan Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Badan Gizi Nasional di DIY, Kamis (6/11/2025), di Balai Kota Jogja.

Ia menegaskan Dinkes Kota Jogja harus berani mengambil tindakan tegas, termasuk menutup sementara operasional SPPG yang belum memenuhi standar kebersihan air.

“Kami ingin menegakkan disiplin. Kalau air yang digunakan belum layak, SPPG tidak boleh beroperasi dulu. Air untuk konsumsi sebaiknya menggunakan air galon atau air perpipaan dari PDAM yang sudah difilter dan bebas dari E. coli,” katanya.

Sementara itu, Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan (Tawas) Badan Gizi Nasional (BGN), Letjen TNI (Purn.) Dadang Hendrayudha, menuturkan kasus tersebut menjadi momentum untuk mengevaluasi tata kelola program MBG di Kota Jogja secara menyeluruh.

“Kami langsung menutup lokasi SPPG yang terdampak dan melakukan evaluasi mendalam. Dari hasil yang ada, penyebabnya memang dari air yang terkontaminasi E. coli. Karena itu, kami menyarankan penggunaan air galon khusus untuk kebutuhan pangan agar kejadian serupa tidak terulang,” katanya.

Ia mendorong agar setiap SPPG yang beroperasi memenuhi standar kebersihan dan keamanan pangan sehingga makanan yang dimasak aman untuk dikonsumsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|