Konsumsi Listrik AI Dibanding Microwave, Hasilnya Bikin Kaget

23 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Artificial Intelligence (AI) berkembang cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir. Banyak perusahaan baru bermunculan dengan fokus AI hingga raksasa teknologi yang ingin juga mengembangkan produknya sendiri.

AI juga kian canggih. Dari yang menjawab pertanyaan hingga bisa memecahkan masalah rumit.

Namun kecanggihan itu juga berdampak besar pada penggunaan energi listrik. Kemungkinan besar akan lebih banyak lagi kebutuhan listrik karena AI di masa depan.

Proyeksi dari Lawrence Berkeley National Laboratory mengatakan separuh listrik pusat data akan digunakan untuk AI pada tahun 2028 mendatang. Tiga tahun mendatang konsumsi listrik AI mencapai 22% dari seluruh rumah tangga di Amerika Serikat (AS) per tahunnya, dikutip dari MIT Technology Review, Kamis (22/5/2025).

Energi ini bisa dihasilkan dari satu permintaan saja. Karena saat diproses akan ribuan kali lebih intensif energi dan menghasilkan emisi dari permintaan lainnya.

Laman tersebut mencatat pusat data akan menggunakan energi yang lebih kotor dan intensif karbon seperti gas untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak. Pada akhirnya menghasilkan lebih banyak emisi.

MIT Technology Review juga memberikan gambaran perhitungan listrik yang digunakan dalam satu permintaan AI. Misalnya permintaan pengguna ke Llama 3.1 8B untuk membuatkan jadwal dan rencana liburan bisa membutuhkan 57 joule respon atau 114 joule termasuk energi yang dibutuhkan untuk pendinginan, komputasi dan tuntutan lain.

Namun untuk model yang lebih besar, seperti Llama 3.1 405 B membutuhkan 3.353 joule dan total seluruhnya 6.706 joule. Laporan itu membandingkan besarannya seperti menyalakan microwave selama delapan detik.

Sementara itu, untuk fungsi menghasilkan gambar standar (1024 x 1024 piksel) dengan Stable Diffusion 3 Medium dengan gambar sumber terbuka terkenal dan 2 miliar parameter, setidaknya membutuhkan 1.141 joule energi GPU dan perkiraan total 2.282 joule.

Sejumlah model AI diciptakan untuk bisa menghasilkan video. Peneliti AI, Sasha Luccioni menguji terkait hal ini dengan model Code Carbon.

Pada video dengan delapan frame per detik pada resolusi kasar, seperti GIF, membutuhkan 109 ribu joule. Model terbarunya menghabiskan lebih banyak energi untuk video 5 detik yakni 3,4 juta joule atau sekitar satu jam menyalakan microwave.


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: AI Makin Marak, Bisnis Data Center "Berlomba" Ekspansi

Next Article Video: Terungkap! 3 Tantangan RI Ikuti Kecepatan Adopsi AI Global

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|