Ledakan SMAN 72 Jakarta, Polisi: Pelaku Sengaja Meledakkan Bom di Kepala

4 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aparat kepolisian telah mengungkap pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025). Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, aksi itu dilakukan oleh salah satu siswa sekolah terendah yang masih berstatus di bawah umur. 

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Iman Imanuddin mengatakan, pelaku melakukan aksi peledakan itu di dua lokasi berbeda area sekolah. Di lokasi pertama, pelaku meledakkan bom rakitan di area masjid ketika sedang digunakan untuk sholat jumat.

"Jadi ledakan di mesjid itu dilakukan dengan menggunakan remot," kata dia saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (11/11/2025).

Usai meledakkan bom rakitan di masjid, pelaku kemudian meledakkan bom di area bank sampah sekolah. Diketahui, pelaku juga ditemukan mengalami luka-luka di lokasi tersebut.

"Untuk ledakan kedua, di mana ditemukan yang bersangkutan di lokasi pada saat yang bersangkutan ditemukan luka, ini menggunakan sumbu, sehingga mengakibatkan luka di bagian kepala yang bersangkutan," kata Iman.

Menurut Iman, pelaku sengaja melakukan peledakan di lokasi kedua, di sekitar kepalanya. Terdapat maksud tertentu dari pelaku melakukan hal itu. Namun, ia belum bisa merinci secara pasti motif pelaku.

"Sengaja, ada maksud. Motif, maksudnya yang bersangkutan meledakkan itu di bagian kepalanya, kami masih melakukan pendalaman," kata dia.

Iman mengatakan, pihaknya masih fokus terhadap kondisi pelaku, baik kondisi kesehatan maupun kondisi mental. Pasalnya, pelaku masih dalam perawatan di RS Polri Kramat Jati. 

Sementara itu, Dirsiber Polda Metro Jaya Kombes Pol Roberto Gomgom menjelaskan, berdasarkan analisis rekaman CCTV, pelaku telah datang ke sekolah sejak Jumat pagi, sekitar pukul 06.28 WIB. Ketika itu, pelaku memasuki gerbang sekolah SMAN 72 Jakarta menggunakan seragam sekolah dengan menggendong tas punggung warna merah dan menenteng tas warna biru di tangan kirinya, serta memakai sepatu hitam dan berjalan ke arah kiri kamera.

Selanjutnya, pelaku terekam menuju koridor ruang kepala sekolah pada pukul 06.28 WIB. Pelaku juga terekam berpapasan dan bertegur sapa dengan seorang perempuan, yang diduga guru SMAN 72 Jakarta.

"Selanjutnya adalah ketika melintasi lorong lantai satu timur dua yang terekam dengan channel 30, anak tersebut melintas mengenakan tas punggung warna merah pada tanpa alas kaki celana luar. Jadi, ini sudah menginjak waktu 11.43 real time-nya, berarti menjelang pelaksanaan kegiatan ibadah pada saat itu," kata Roberto.

Ia menjelaskan, ketika itu pelaku menuju ke arah masjid. Setelahnya, pelaku terekam memasuki masjid menggunakan seragam sekolah dengan membawa tas merah. Pelaku juga sempat terekam memantau situasi di dalam dan di luar masjid.

"Pada waktu CCTV 12.44 atau waktu real time-nya 11.44.15 masih di channel 30 itu dilihat bahwa anak tersebut memasuki pintu masjid di bagian depan. Nah ini sudah tidak ter-cover lagi pada saat itu," ujar dia.

Setelah itu, pada pukul 12.05 WIB, anak sudah melepas baju seragamnya berjalan menuju ke arah lorong, dengan memakai celana hitam, kaus putih, dan menggendong senjata mainan. Arah tangan pelaku mengarah ke masjid.

"Kemudian pada waktu aktual 12.05.51 ter-cover dari channel 06 depan masjid bahwa terlihat cahaya warna merah keluar dari dalam masjid disertai ledakan dan mengeluarkan asap berwarna putih," kata dia. 

Di CCTV lainnya, pelaku terlihat berlari menjauhi masjid. Selanjutnya, para siswa berlari berhamburan meninggalkan masjid ke arah kamera.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|