Tim peneliti mendemonstrasikan komposit gasket lengkap dengan tambahan BNNF/KRICTSel bahan bakar hidrogen dan elektroliser air merupakan teknologi kunci untuk masa depan energi yang lebih bersih, tetapi keduanya bergantung pada satu komponen kecil yang sering terabaikan untuk menjaga keamanannya: gasket.
Segel seperti karet ini terletak di antara komponen-komponen dalam sel bahan bakar atau tumpukan elektroliser, mencegah kebocoran gas hidrogen.
Jika gasket rusak, efisiensi menurun dan risiko keselamatan meningkat.
Kini, sebuah tim peneliti di Korea Selatan telah menciptakan jenis gasket baru yang lebih kuat, lebih aman, dan lebih ramah lingkungan.
Para ilmuwan di Korea Research Institute of Chemical Technology (KRICT), yang dipimpin oleh Dr. Keun-Hwan Oh, mengembangkan gasket nanokomposit dengan menambahkan lembaran-lembaran kecil yang disebut serpihan nano boron nitrida ke dalam material karet umum seperti silikon dan EPDM (karet sintetis yang banyak digunakan).
Serpihan nano ini hanya setebal beberapa atom, tetapi menghasilkan perbedaan yang besar.
Tim tersebut memodifikasinya secara kimia agar dapat terikat erat dengan karet di sekitarnya.
Hal ini menciptakan struktur jaringan internal yang padat, yang membuat gas hidrogen jauh lebih sulit untuk lolos.
Pada saat yang sama, material tersebut menjadi lebih kuat dan lebih stabil dalam kondisi yang keras.
Hebatnya, para peneliti hanya perlu menambahkan sedikit —hanya 0,5% berat— serpihan nano yang dimodifikasi untuk melihat peningkatan yang signifikan.
Pada gasket EPDM, kekakuan meningkat lebih dari 32% dan kebocoran hidrogen menurun lebih dari 55%. Pada versi silikon, kekakuan hampir dua kali lipat, dan kebocoran hidrogen berkurang sekitar 43%.
Gasket baru ini juga berkinerja baik di lingkungan kimia yang keras. Selama pengujian jangka panjang dalam larutan asam dan basa, material tersebut menunjukkan kerusakan yang sangat sedikit.
Ini berarti gasket ini dapat bertahan dalam kondisi yang berat di dalam sel bahan bakar dan perangkat pemisah air untuk jangka waktu yang lama tanpa kehilangan kemampuan penyegelannya.
Saat diuji di dalam sistem operasi, gasket baru ini menyamai atau bahkan mengungguli gasket komersial standar.
Gasket ini membantu menjaga tekanan yang merata di dalam perangkat dan mengurangi hambatan listrik antar komponen, yang penting untuk pengoperasian yang efisien.
Perkembangan ini sangat penting karena gasket berkinerja tinggi saat ini seringkali menggunakan material berbasis fluorin, yang mahal dan terkait dengan masalah lingkungan akibat PFAS (terkadang disebut "bahan kimia abadi").
Material gasket baru ini bebas PFAS dan dapat diproduksi dengan lebih terjangkau, menjadikannya alternatif yang realistis untuk penggunaan yang luas.
Dr. Oh menjelaskan bahwa teknologi ini dapat membantu Korea Selatan mengurangi ketergantungannya pada material gasket impor.
Presiden KRICT, Dr. Young-Kuk Lee, menambahkan bahwa perkembangan baru ini memenuhi tujuan keselamatan dan lingkungan, yang penting bagi masa depan energi bersih.
Dengan memecahkan beberapa masalah sekaligus —kekuatan, keamanan, daya tahan, dan dampak lingkungan— peningkatan kecil pada komponen sederhana ini dapat memainkan peran besar dalam mempercepat pengembangan kendaraan bertenaga hidrogen dan sistem energi bersih skala besar di seluruh dunia.

1 day ago
7
















































