Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menyiapkan investasi raksasa senilai Rp371 triliun untuk mempercepat hilirisasi di sektor pertanian, peternakan, dan perkebunan.
Menteri Pertanian (Mentan)/Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Amran Sulaiman mengatakan, program besar ini tak hanya akan memperkuat rantai nilai komoditas pangan nasional, tetapi juga menciptakan jutaan lapangan kerja baru di berbagai daerah.
Menurut Amran, jika berjalan penuh, proyek hilirisasi tersebut berpotensi menyerap hingga 8 juta tenaga kerja. Namun, dalam tahap awal yang dirancang saat ini, target penyerapan tenaga kerja berada di kisaran 3 juta orang dalam tiga tahun ke depan, atau sekitar 1 juta pekerja per tahun, dari sektor peternakan maupun perkebunan.
"Total kalau Rp371 triliun itu 8 juta (tenaga kerja). Tapi yang kita rancang ini tadi adalah 1,6 juta (tenaga kerja) bagi dua 800-an kurang lebih 1 juta (tenaga kerja). Kan 3 tahun nih, ada dua berjalan peternakan perkebunan. Itu total kurang lebih 3 juta (tenaga kerja), jadi 1 juta (tenaga kerja) per tahun," kata Amran saat konferensi pers di Auditorium Kementan, Jakarta, Jumat (7/11/2025).
Amran menjelaskan, dana jumbo tersebut akan difokuskan untuk memperkuat nilai tambah di seluruh rantai produksi pertanian, pangan, peternakan, hortikultura, dan perkebunan, sebagai bagian dari strategi besar pemerintah dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional.
Ia menambahkan, kajian pre-feasibility study (FS) tengah disiapkan dan akan segera diserahkan kepada Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM Rosan Roeslani untuk ditindaklanjuti.
"Beliau yang menentukan nanti, tapi tadi kita sudah sepakati semua. Prinsipnya kita sudah sepakati, dan kita percepat," ujar Amran.
Amran menyebut sejumlah komoditas unggulan akan menjadi prioritas utama dalam program hilirisasi ini, termasuk kelapa, kakao, mente, kelapa sawit, kelapa dalam, serta sektor peternakan ayam pedaging dan telur terintegrasi.
"Hal-hal yang penting dari seluruh investasi yang kita percepat adalah potensi adalah kelapa, kakao, mente, kelapa sawit, kelapa dalam, kemudian peternakan ayam, pedaging, dan telur terintegrasi," katanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Palu Diketuk Titiek, DPR Setuju Anggaran Kementan 2026 Jadi Rp 44,6 T














































