PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV regional 4 pabrik teh unit usaha Kayu Aro Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi masih mempertahankan mesin tua peninggalan Belanda untuk kegiatan operasional produksi teh hitam di perusahaan tersebut. - Antara.
Harianjogja.com, JAMBI—PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV regional 4 pabrik teh unit usaha Kayu Aro Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi masih mempertahankan mesin tua peninggalan Belanda untuk kegiatan operasional produksi teh hitam di perusahaan tersebut.
"Kita masih pertahankan mesin tua, kita jaga, sejauh ini masih menjadi andalan terutama untuk menghasilkan produksi teh jenis orthodoks," kata Asisten Teknik unit usaha Kayu Aro, Muhammad Ridwan di Kerinci, Sabtu.
Ia menjelaskan, semua alat sortasi jenis orthodoks menggunakan mesin tua, sejak pertama beroperasi hingga sekarang kondisi mesin masih terjaga dengan baik. Hal itu berkat perawatan rutin yang oleh tim teknisi.
Struktur mesin, seperti sasis tidak ada yang berubah. Termasuk jenis dan nama masih mempertahankan penyebutan lama. Seperti 'Indian sortir' mesin yang digunakan untuk sortasi teh orthodoks.
Jenis mesin tua yang masih beroperasi di antaranya, mesin penggulung (Tea Rolling Machine), mesin pemanggang dan pembentuk mutiara (Pearl Type Tea Roast Shaping Machine), palung pengering, digunakan untuk mengeringkan daun teh, dan oven fermentasi, digunakan untuk mengontrol proses fermentasi daun teh.
Menurut Ridwan, kerusakan biasanya sering terjadi pada komponen pendukung mesin atau suku cadang (sparepart). Manajemen menyiasati hal tersebut melalui perakitan dan perbaikan mandiri, melalui tenaga teknisi terlatih.
Unit Kayu Aro memiliki bengkel (workshop) mandiri, menyatu dalam satu kawasan pabrik. Alat tertentu yang tidak mampu di produksi dan di perbaiki tim teknisi, perusahaan harus mengirim komponen tersebut ke luar daerah.
"Teknisi di sini ada 46 orang, rata-rata mereka anak kampung sini, bekerja turun temurun, jadi mengerti kebutuhan dan penanganan mesin rusak di pabrik," jelasnya.
Selain itu, sejak tahun 2012, manajemen telah memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), mendukung sistem kelistrikan di pabrik teh hitam Kayu Aro.
PLTMH tersebut di bangun di Desa Batu Ampar Kecamatan Kayu Aro Barat, mampu menghasilkan daya mencapai 970 Kilowatt (Kw). Daya listrik tersebut sepenuhnya digunakan untuk operasional pabrik.
"Pabrik ini di dukung PLTMH milik sendiri, cukup untuk mengoperasikan pabrik, listrik dari PLN sifatnya hanya untuk cadangan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara