Ilustrasi Aktivitas Memasak di SPPG.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pangauban, di Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat kehilangan saldo Rp1 miliar dalam rekening. Akibatnya, operasional SPPG sebagai penyokong program Makan Bergizi Gratis (MBG) itupun terhenti sementara.
Menurut Pemilik SPPG Pangauban, Hendrik Irawan, imbas dari kehilangan saldo sampai Rp1 miliar itu, kini SPPG Pangauban tak beroperasi mengolah dan mendistribusikan MBG. Padahal, SPPGnya selalu menyalurkan menu MBG kepada sekitar 3.500-an orang. "Tentu kami kecewa karena tidak bisa beroperasi, harusnya hari ini kan belanja. Tapi karena kami kehilangan dana yang habis terkuras oleh penipuan," ujar Hendrik saat dihubungi, Selasa (4/11/2025).
Tidak ada kode iklan yang tersedia.Selain itu, kata dia, pekerja yang biasa mengolah beragam menu MBG untuk penerima manfaat kini terpaksa dirumahkan sampai permasalahan tersebut selesai. Pihaknya pun, belum bisa memastikan sampai kapan operasional SPPG Pangauban ditutup sementara. Padahal SPPG itu baru beroperasi sekitar 10 hari.
"Pegawai yang biasanya semangat bekerja setiap hari, kini tidak bisa kerja karena musibah ini. Buat penerima manfaat juga, kami memohon maaf, saya pribadi merasa sedih," kata Hendrik.
Menurut Hendrik, pihaknya sudah berkonsultasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dan diarahkan untuk menempuh jalur hukum. Karena, sudah mengarah ke phising atau penipuan digital. Pihaknya pun, sudah berkonsultasi ke Bareskrim Polri.
"Jadi kami sudah melapor ke BGN dan meminta solusi baiknya bagaimana. Sudah ke Bareskrim Polri dan diarahkan membua laporan resmi di Polda Jabar," katanya.

                        5 hours ago
                                2
                    














































