Foto ilustrasi penumpang kereta api, dibuat menggunakan Artificial Intelligence (AI).
Harianjogja.com, JOGJA—Sabuk pengaman menjadi perlengkapan wajib bagi penumpang mobil dan pesawat. Namun, berbeda dengan dua moda transportasi itu, kereta api justru tidak memiliki sabuk pengaman, meski melaju dengan kecepatan tinggi.
Kereta cepat Eurostar di Inggris, misalnya, dapat mencapai kecepatan hingga 186 mil per jam (sekitar 300 km/jam) di jalur HS1. Di wilayah lain, kereta dibatasi hingga 125 mil per jam (sekitar 200 km/jam). Meski demikian, tidak satu pun dari moda transportasi tersebut menyediakan sabuk pengaman untuk penumpang.
Pakar keselamatan transportasi, Thomas Barth, menjelaskan kepada Reader’s Digest bahwa ketiadaan sabuk pengaman di kereta api bukan karena kelalaian, melainkan karena tidak diperlukan dalam sebagian besar kondisi perjalanan.
“Jawaban dasarnya adalah bahwa mereka tidak membutuhkan sabuk pengaman, kecuali dalam kejadian yang sangat langka,” kata Thomas, mantan penyelidik faktor kelangsungan hidup di National Transportation Safety Board (NTSB) Amerika Serikat, seperti dikutip dari The Guardian, Senin (10/11/2025).
Lingkungan yang Lebih Aman dan Terkontrol
Menurut Thomas, kereta beroperasi dalam lingkungan yang sangat terkontrol, di mana seluruh jalur dan pergerakan diawasi oleh profesional. Kondisi ini membuat risiko kecelakaan jauh lebih rendah dibandingkan mobil atau pesawat.
“Lingkungan ini begitu aman sehingga risiko dianggap dapat diterima tanpa perlu menambah ketidaknyamanan dari sabuk pengaman,” ujarnya.
Dampak Tabrakan yang Berbeda
Selain faktor lingkungan, mekanisme tabrakan kereta juga berbeda dengan kendaraan darat lain. Ketika mobil berhenti mendadak, gaya tabrakan yang timbul sangat tinggi dan langsung memengaruhi penumpang.
Sebaliknya, kereta memiliki bobot dan ukuran besar, sehingga gaya tabrakannya jauh lebih rendah ketika menabrak benda yang relatif ringan.
“Kereta sangat besar dan berat, dengan gaya tabrakan yang sangat rendah ketika menabrak benda ringan,” jelas Thomas.
Namun, ia menambahkan, jika tabrakan terjadi antara dua kereta yang berhadapan langsung, gaya benturannya akan sangat besar, meski kasus semacam itu jarang terjadi.
Kereta Tetap Jadi Moda Transportasi Paling Aman
Data dari Rail Safety and Standards Board (RSSB) menunjukkan bahwa perjalanan dengan kereta api 20 kali lebih aman daripada mobil untuk jarak yang sama.
Bahkan, menurut laporan The Telegraph, terdapat sekitar 20 kematian per miliar perjalanan kereta api, dibandingkan 117 kematian per miliar perjalanan udara.
Namun, jika dihitung berdasarkan jarak tempuh, terdapat 0,6 kematian per miliar kilometer perjalanan kereta api, sedikit lebih tinggi dibandingkan 0,5 kematian pada perjalanan udara.
Secara keseluruhan, temuan ini menegaskan bahwa kereta api tetap menjadi salah satu moda transportasi paling aman di dunia, bahkan tanpa sabuk pengaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : The Guardian

















































