Pembangunan Pos Damkar Prambanan Dimulai, Lokasi Pindah ke Bokoharjo

11 hours ago 1

Harianjogja.com, SLEMAN—Pembangunan Pos Pemadam Kebakaran (Damkar) baru di Kapanewon Prambanan akhirnya dimulai. Lokasi yang semula direncanakan di Kalurahan Madurejo, dipindahkan ke Kalurahan Bokoharjo, Kapanewon Prambanan.

Kepala Bidang Kebakaran Satpol PP Sleman, Gunardi, membenarkan pemindahan lokasi tersebut. Ia menyatakan bahwa pihaknya hanya mengikuti arahan Bupati Sleman. Meski tidak mengetahui alasan pasti perpindahannya, yang jelas lokasi baru masih berada dalam wilayah Kapanewon Prambanan.

"Rencana awal akan dibangun di dekat Tempat Pemakaman Umum Madurejo, lalu pindah ke daerah Pelemsari. Akhirnya, kami mencari alternatif lokasi dan menemukan yang di Bokoharjo," kata Gunardi ketika dihubungi Jumat (24/10/2025).

Kehadiran pos damkar di kawasan timur Sleman ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman untuk memenuhi waktu respons (response time) layanan damkar dalam 15 menit.

Pembiayaan dan Desain Pos

Karena tanah yang digunakan berstatus Tanah Kas Desa (TKD), Pemkab Sleman harus membayar uang sewa. Namun, Gunardi belum dapat merinci besaran biaya sewanya karena masih dalam tahap pembahasan.

Desain bangunan pos damkar telah didiskusikan dengan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP). Gedung dua lantai itu akan dilengkapi dengan garasi, ruang perawatan, gudang, sumur, toilet, musala, lobi, dapur, ruang tunggu, dan tempat parkir kendaraan petugas.

Untuk sistem air, sumber dari sumur akan ditarik ke bak penampungan berkapasitas 8.000 liter yang diletakkan lebih tinggi dari gedung. Posisi ini memungkinkan petugas memanfaatkan gravitasi untuk mengalirkan air ke tangki armada pemadam kebakaran.

"Di belakang pos juga ada saluran irigasi besar dari Kali Opak. Jika terjadi gangguan seperti mati listrik atau sumur kering, kami tinggal menyedot air dari saluran tersebut," ujarnya.

Tantangan Personel dan Target Operasional

Gunardi mengakui bahwa keterbatasan personel menjadi kendala. Saat ini, jumlah pasukan damkar hanya 37 orang yang menangani Pos Induk dan Pos Damkar Godean. Ia telah mengajukan nota dinas kepada Bupati Sleman untuk menambah personel.

Kendala inilah yang menyebabkan Pos Damkar Prambanan belum dapat dioperasikan meski pembangunan fisik selesai. Gunardi berharap pos tersebut dapat berfungsi pada akhir semester I tahun 2026.

Lurah Bokoharjo, Dody Heriyanto, mengonfirmasi bahwa lokasi pembangunan seluas 800 meter persegi menggunakan TKD. Ia memastikan perizinan telah lengkap.

"Terkait perizinan penggunaan TKD, Surat Palilah dari Keraton Jogja sudah keluar. Persoalan izin sudah clear," kata Dody.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|