Pembangunan Tangki Septik Komunal di Jakarta Timur Apresiasi Kemandirian Energi

7 hours ago 2

Pembangunan tangki septik komunal terintegrasi dinilai layak apresiasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Pembangunan tangki septik komunal yang terintegrasi dengan biogas di Jakarta Timur mendapat apresiasi karena mampu memenuhi kebutuhan dasar warga akan sanitasi dan energi murah. Ketua Umum Relawan Kesehatan Indonesia, Agung Nugroho, menyatakan program ini selaras dengan tujuan kesehatan lingkungan, kemandirian energi, dan peningkatan ekonomi keluarga.

Menurut Agung, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur menunjukkan langkah progresif melalui pembangunan tangki septik komunal yang terintegrasi dengan sistem biogas. Program ini tidak hanya memberikan lingkungan yang lebih sehat, tetapi juga menyediakan energi bersih yang dapat digunakan langsung di dapur rumah warga.

Program ini merupakan kebijakan dari Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk mengatasi masalah kesehatan lingkungan, khususnya di daerah padat penduduk. Pemkot Jakarta Timur bergerak cepat dengan mengedepankan inovasi, kolaborasi, dan efisiensi anggaran.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Agung menambahkan bahwa rata-rata keluarga dapat menghemat Rp150.000-Rp200.000 per bulan dari pengeluaran gas elpiji, yang dapat dialihkan untuk kebutuhan lain seperti pendidikan dan gizi anak. Pembangunan ini dilakukan di sepuluh kelurahan, termasuk Bidara Cina dan Rawa Bunga, dengan target 921 kepala keluarga atau 2.936 jiwa menerima manfaat langsung.

Solusi Lingkungan dan Ekonomi

Sistem tangki septik komunal mengolah limbah domestik menjadi gas metana yang kemudian dialirkan sebagai pengganti gas elpiji. Hal ini menurunkan pengeluaran rumah tangga dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih. Dari sisi kesehatan, sistem ini mengurangi pencemaran air tanah dan menurunkan risiko penyakit berbasis lingkungan.

Pembangunan ini tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) karena Pemkot Jakarta Timur menggandeng sektor swasta, komunitas warga, dan lembaga sosial melalui skema corporate social responsibility (CSR) dan partisipasi masyarakat. Kolaborasi ini dianggap sebagai kunci keberhasilan program tersebut.

Pemkot Jakarta Timur menargetkan pembangunan seluruh fasilitas rampung pada Agustus 2025, dan distribusi biogas ke rumah warga dimulai pada September 2025. Dengan langkah ini, Jakarta Timur diharapkan menjadi contoh implementasi kebijakan lokal yang dapat menghadirkan solusi global.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|