Pemerintah Geber Investasi di Maritim, Tawarkan Ini ke Australia-China

1 week ago 16

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Investasi dan Hilirisasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus menggenjot investasi di sektor maritim di Indonesia. Ini penting untuk mendongkrak realisasi nilai investasi yang masuk serta ujungnya berkontribusi dalam menyumbang pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto sudah menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 8% dalam 5 tahun ke depan dengan nilai investasi Rp 1.900 triliun.

"Pemerintah akan fokus pada menarik investasi dari 9 sektor kunci. Pertama adalah energi terbarukan, hilirisasi. Industri hilirisasi termasuk juga kelautan dan juga perikanan ini merupakan strategi yang kuat yang besar dari potensi kita," kata dia Indonesia Maritime Week (IMW) 2025 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2025).

Lebih rinci lagi, untuk hilirisasi di sektor maritim Indonesia, pemerintah sudah punya senjatanya yaitu konektivitas dan infrastruktur. Dari catatannya, industri maritim Indonesia berkontribusi memberikan realisasi investasi Rp 136,3 triliun dari total realisasi investasi di kuartal I 2025 mencapai Rp 465 triliun.

Wakil Menteri Investasi dan Hilirsasi, Todotua Pasaribu menyampaikan sambutan saat menghadiri pembukaan Indonesia Maritimr Week 2025 di Jakarta International Convention Centre (JICC), Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Wakil Menteri Investasi dan Hilirsasi, Todotua Pasaribu menyampaikan sambutan saat menghadiri pembukaan Indonesia Maritimr Week 2025 di Jakarta International Convention Centre (JICC), Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Wakil Menteri Investasi dan Hilirsasi, Todotua Pasaribu menyampaikan sambutan saat menghadiri pembukaan Indonesia Maritimr Week 2025 di Jakarta International Convention Centre (JICC), Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Saat ini, pemerintah tengah mendekat kepada 2 negara untuk kerja sama strategis di sektor maritim di Indonesia. Yang pertama dengan Australia mengenai jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II. Adapun ALKI II difungsikan untuk pelayaran dari Laut Sulawesi melintasi Selat Makassar, Laut Flores, dan Selat Lombok ke Samudera Hindia, dan sebaliknya. Jalur ALKI II meliputi jalur lintas perairan Laut Sulawesi, Selat Makassar, Selat Lombok dan Laut Lombok.

"Mengapa? Karena kita tahu bahwa 60% dari perdagangan Selatan atau Australia pergi ke garis ALKI II dan ini sangat strategis yang kita diskusikan karena ALKI II Line sebagian besar sekitar 30-40% yang melewati negara kita. Jadi ini sangat strategis, kita diskusikan bagaimana mengelolanya dan ini jika mungkin dapat dipindahkan industrinya ke negara kita," ucapnya.

Selain Australia, Indonesia juga tengah mendekati China untuk kerja sama di sektor maritim. Dengan China, Indonesia menawarkan perusahaan China untuk berinvestasi di sektor perikanan di Indonesia.

"Dan kita juga mengunjungi beberapa provinsi di China termasuk Xiamen dan Hainan dan kita juga diskusikan tentang bagaimana mengembangkan dan kita dapat membawa investasi dari perikanan ke negara kami CPR untuk penyimpanan sepenuhnya dan juga produksinya semuanya di negara kita," serunya.


(wur/wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Ajak Australia Investasi di Sektor Pangan Hingga EV

Next Article Kapal Perang China Wara-wiri Dekat Tetangga RI, Menhan Waspada

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|