FOTO Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
11 June 2025 17:00

Kekerasan di Kolombia berubah menjadi lebih serius pada hari Selasa (10/6/2025). Serangkaian serangan bom mengguncang kota-kota menewaskan tujuh orang dan melukai 50 lainnya. (Tangkapan Layar Video Reuters/)

Ledakan kemungkinan disebabkan oleh kelompok gerilya yang ingin memisahkan diri, pemberontak Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC). Banyak warga Kolombia yang takut akan kembalinya kekerasan pada tahun 1980-an dan 1990-an, ketika serangan kartel, kekerasan gerilya, dan pembunuhan politik merupakan hal yang biasa. (Tangkapan Layar Video Reuters/)

Bom meledak tak hanya di kota Cali, tapi juga kota lain seperti Villa Rica, Guachinte, dan Corinto. "Kami pikir itu gempa bumi," kata warga Corinto bernama Luz Amparo kepada AFP.(Tangkapan Layar Video Reuters/)

Serangan itu terjadi beberapa hari setelah percobaan pembunuhan terhadap seorang kandidat presiden di Bogotá. Menteri Dalam Negeri Armando Benedetti menduga mungkin ada hubungan antara insiden tersebut. (Tangkapan Layar Video Reuters/)

Pakar keamanan Elizabeth Dickenson dari International Crisis Group mengatakan serangan itu kemungkinan merupakan hasil kerja kelompok yang dikenal sebagai Staf Umum Pusat (EMC). Presiden Gustavo Petro mengatakan mereka juga akan menyelidiki kemungkinan hubungan antara serangan hari Selasa dan serangan Uribe. (Tangkapan Layar Video Reuters/)