Penjualan Ambruk 80%, Motor Listrik Tak Laku dan Makin Sepi Pembeli

8 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan motor listrik semakin anjlok memasuki pertengahan tahun 2025 ini. Hal ini tidak lepas dari tidak jelasnya kelanjutan subsidi motor listrik setelah tahun lalu mendapat diskon jor-joran sebesar Rp 7 juta per unit.

Sedangkan saat ini pemerintah belum memberikan tanda-tanda bakal merilis subsidi motor listrik.

"Sekarang kita nyebutnya jualan tinggal nyisa aja, paling cuma bisa jualan 20% atau 30%nya dari sebelumnya, bervariasi masing-masing, jadi penurunan sampai 70-80%," kata Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) Budi Setiyadi kepada CNBC Indonesia, Senin (16/6/2025).

Penurunan penjualan ini dikarenakan masyarakat menunggu dengan subsidi motor listrik ini. Di sisi lain, kondisi ini merugikan industri karena kondisinya jadi menggantung, tidak jelas subsidi akan diberikan atau tidak.

"Yang penting pasti jangan hanya bicara nanti ada dan sebagainya, karena merugikan sekali kepada industri. Akhirnya Masyarakat yang mau beli jadi menunggu karena nunggu subsidi," sebut Budi.

Kondisi ini berbeda jauh dengan tahun lalu dimana masing-masing pabrikan bisa menjual sampai ribuan unit.

Penjualan motor listrik di awal tahun cukup tersendat imbas tidak adanya subsidi Rp 7 juta dari pemerintah. Pantauan CNBC Indonesia di dua diler motor listrik wilayah Jakarta Selatan pada Senin (13/1/2024) minim pengunjung yang datang. (Dok. Istimewa)Foto: Penjualan motor listrik di awal tahun cukup tersendat imbas tidak adanya subsidi Rp 7 juta dari pemerintah. Pantauan CNBC Indonesia di dua diler motor listrik wilayah Jakarta Selatan pada Senin (13/1/2024) minim pengunjung yang datang. (Dok. Istimewa)
Penjualan motor listrik di awal tahun cukup tersendat imbas tidak adanya subsidi Rp 7 juta dari pemerintah. Pantauan CNBC Indonesia di dua diler motor listrik wilayah Jakarta Selatan pada Senin (13/1/2024) minim pengunjung yang datang. (Dok. Istimewa)

"Saya tanya ke industri paling jualan cuma 300-an unit per bulan, dulu bisa ribuan," ujarnya.

Ia pun berharap pemerintah bisa segera memutuskan kelanjutan subsidi ini, jangan sampai kondisinya terus berlarut-larut.

"Kita dari asosiasi minta dan kemudian berharap masih ada, tapi masalah itu udah surat juga ke semua Kementerian," sebut Budi.


(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bocoran Subsidi Motor Listrik: Bukan Rp 7 Juta Lagi Tapi Ini

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|