Penjualan iPhone 17 Series Tumbuh 14 Persen di AS dan China

3 hours ago 1

Penjualan iPhone 17 Series Tumbuh 14 Persen di AS dan China iPhone 17. / Apple

Harianjogja.com, JOGJA—Data dari firma riset Counterpoint Research menunjukkan iPhone 17 Series mencatatkan pertumbuhan penjualan 14% dalam 10 hari pertama di Amerika Serikat dan China dibandingkan pendahulunya.

Berdasarkan laporan Counterpoint yang dirilis Rabu (22/10/2025), penjualan iPhone 17 series secara gabungan di kedua negara tersebut meningkat 14% dibanding iPhone 16 pada periode yang sama. Data ini dihitung berdasarkan jumlah sell-out dari distributor ke konsumen.

Model reguler iPhone 17 menunjukkan pertumbuhan tertinggi sebesar 31%, sementara versi Pro/Max naik 12%. iPhone 17 Pro/Pro Max menyumbang 75% dari total penjualan series, sedikit lebih rendah dibanding kontribusi iPhone 16 Pro/Pro Max tahun sebelumnya sebesar 76%. Di China, model reguler menjadi yang terpopuler.

"Chip dan layar yang lebih baik, penyimpanan internal lebih besar, serta peningkatan kamera selfie, semuanya dibanderol dengan harga yang sama seperti iPhone 16," kata analis senior Counterpoint, Mengmeng Zhang, Rabu (22/10/2025).

"Sederhananya, perangkat ini (iPhone 17) memberikan value for money (harga sepadan) bagi konsumen di China," imbunya.

Berbeda dengan China, iPhone 17 Pro Max justru paling laris di AS. Pertumbuhannya didorong subsidi 10% (senilai US$100) dari tiga operator utama.

"Penawaran Pro Max membuat perangkat Apple ultra-premium lebih mudah diakses," ujar analis Maurice Klaehne.

iPhone Air juga mencatatkan performa lebih baik dibanding iPhone 16 Plus. Namun, analis Ivan Lam menyatakan, karena harganya yang lebih tinggi dan periode pre-order iPhone Air di China yang lebih singkat, ponsel ini kemungkinan menjadi produk niche untuk tahap awal penjualan.

Sejauh ini, AS dan China merupakan pasar utama Apple. AS menyumbang 62% pengiriman iPhone kuartal IV-2023 dengan 155 juta pengguna aktif, sementara China menjual 38,5 juta unit pada 2024. Pasar lain yang signifikan adalah India dan Eropa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|