Polytron Superliga Junior 2025: Rumah Bulu Tangkis Bernama Kudus

2 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Matahari belum merambat terlalu tinggi di langit berselimut awan Kota Kudus. Namun, suasana di tribun GOR Djarum, Jati, Kudus pada Sabtu (20/9/2025) pagi ini sudah terasa panas.

Para atlet belia dalam kategori usia U-13 dan U-15 beraksi di atas delapan dari 12 lapangan GOR Djarum yang dipakai pada perhelatan semifinal Polytron Superliga Junior 2025. Mereka berjuang untuk mengumpulkan kemenangan demi kemenangan, dengan tujuan mencapai final kejuaraan bulu tangkis kelompok umur beregu persembahan Bakti Olahraga Djarum Foundation dan Polytron tersebut.

Pekik teriakan dari tribun penonton, bercampur dengan suara terompet dan balon tepuk dari kedua sisi panjang lapangan membuat bising di dalam arena. Di atas lapangan, para pemain mengayun raket, bergerak tak beraturan mengikuti arah kok ke setiap sisi.

Smash demi smash dilancarkan. Pukulan tipuan juga kerap muncul. Namun keuletan untuk menggapai kok agar tak cepat mati yang membuat penonton bersorak sorai. Rangkaian pertandingan beregu do or die demi memperebutkan tiket ke final itu menghadirkan atmosfer persaingan olahraga yang semarak, hangat, dan penuh gairah. Tak menyerah sampai benar-benar kalah.

Dari Magelang ke Kudus

Untuk pertama kalinya sejak digelar pada 2016, Polytron Superliga Junior tidak berlangsung di Magelang, melainkan pindah ke Kudus. Kota kecil di pesisir utara Jawa Tengah ini dalam sepekan ke belakang menjadi episentrum adrenalin, emosi, strategi, dan semangat juang yang ditunjukkan 654 pebulu tangkis muda.

Mereka datang dari delapan negara dan berkompetisi dalam turnamen yang terbagi ke dalam empat level usia, U-19, U-17, U-15, dan U-13. Empat level usia ini terbagi lagi ke dalam kelompok putra dan putri.  Khusus untuk U-13 dan U-15, ini kali pertama kategori usia tersebut dipertandingkan di Polytron Superliga Junior.

Artinya, ada delapan trofi juara yang diperebutkan. Masing-masing trofi diberi nama para legenda bulu tangkis Indonesia asal PB Djarum yang bermarkas di Kudus. Ada pengecualian, yakni Susy Susanti yang berasal dari Jaya Raya. Namanya diabadikan untuk piala U-19 Putri.

Untuk kategori U-19 Putra, ada trofi Liem Swi King yang diperebutkan. Juara U-17 Putra mendapatkan piala Hariyanto Arbi, sementara pemenang U-17 Putri akan mendapatkan trofi Yuni Kartika.

Pada kategori baru U-15 Putra, ada Piala Sigit Budiarto untuk tim juara. Sedangkan untuk juara U-15 Putri diberikan Piala Maria Kristin. Terakhir, untuk pemenang U-13 Putra ada Piala Tontowi Ahmad dan Piala Liliyana Natsir untuk juara U-13 Putri.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|