Ponorogo siagakan ratusan personel antisipasi bencana hidrometeorologi.
REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO, – Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, menyiagakan ratusan personel lintas instansi dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi selama musim hujan. Kesiapsiagaan ini ditandai dengan apel gelar pasukan dan peralatan di Alun-alun Ponorogo yang dipimpin oleh Bupati Sugiri Sancoko pada Rabu.
Bupati Sugiri menegaskan bahwa bencana bukan hanya siklus alam, tetapi juga akibat dari perbuatan manusia yang merusak keseimbangan lingkungan. "Allah menciptakan alam dengan segala kesempurnaannya. Bencana alam merupakan cara alam memperingatkan manusia," ujarnya. Sugiri mengajak semua pihak untuk belajar dari bencana tahun lalu agar lebih siap dan peduli terhadap kelestarian lingkungan.
Kepala BPBD Ponorogo, Masun, menyebutkan bahwa hampir seluruh dari 21 kecamatan di Ponorogo berpotensi terdampak bencana seperti tanah longsor, banjir, hingga angin kencang. "Hampir semua wilayah masuk kategori rawan," katanya. Untuk itu, BPBD telah menugaskan satu penanggung jawab di setiap kecamatan untuk memantau dan berkoordinasi jika terjadi bencana.
Data hingga awal November menunjukkan bahwa BPBD Ponorogo mencatat 14 kejadian bencana, yang terdiri dari delapan tanah longsor dan enam kejadian akibat cuaca ekstrem seperti angin kencang dan pohon tumbang. "Posko siaga sudah aktif 24 jam, sementara penetapan status siaga darurat bencana hidrometeorologi masih kami ajukan," tambah Masun.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara

3 hours ago
3

















































