Potret Gua di Arab Jadi Pelarian Warga dari Perang Mencekam

5 hours ago 3
CNBC Indonesia News Foto News

Foto Internasional

Reuters,  CNBC Indonesia

08 November 2025 14:15

Di desa al-Latamna di pedesaan Hama, warga Suriah tinggal bersama keluarganya di dalam gua yang dipahat di lereng bukit berbatu. (REUTERS/Khalil Ashawi)

Pedesaan Hama, warga Suriah tinggal bersama keluarganya di dalam gua yang dipahat di lereng bukit berbatu. (REUTERS/Khalil Ashawi)

Di desa al-Latamna di pedesaan Hama, warga Suriah tinggal bersama keluarganya di dalam gua yang dipahat di lereng bukit berbatu. (REUTERS/Khalil Ashawi)

Rajaa Izzo, warga Suriah berusia 63 tahun melarikan diri dari desa lebih dari enam tahun, ketika pasukan pemerintah merebut wilayah tersebut dari pemberontak. Mereka kemudian berlindung di kamp pengungsian di Idlib. (REUTERS/Khalil Ashawi)

Di desa al-Latamna di pedesaan Hama, warga Suriah tinggal bersama keluarganya di dalam gua yang dipahat di lereng bukit berbatu. (REUTERS/Khalil Ashawi)

Izzo bersama keluarga dan warga lainnya kembali ke desa setalah rezim Bashar al-Assad jatuh pada Desember 2024. Ia kembali hanya untuk mendapati yang tersisa setelah kehancuran akibat perang. (REUTERS/Khalil Ashawi)

Di desa al-Latamna di pedesaan Hama, warga Suriah tinggal bersama keluarganya di dalam gua yang dipahat di lereng bukit berbatu. (REUTERS/Khalil Ashawi)

Kini, Izzo bersama suami, dan tiga cucunya tinggal di sebuah gua di dekat rumahnya yang telah hancur akibat perang. (REUTERS/Khalil Ashawi)

Di desa al-Latamna di pedesaan Hama, warga Suriah tinggal bersama keluarganya di dalam gua yang dipahat di lereng bukit berbatu. (REUTERS/Khalil Ashawi)

Tanpa sarana untuk membangun kembali rumah mereka, banyak keluarga yang kembali pindah ke gua-gua yang dulunya berfungsi sebagai tempat persembunyian. (REUTERS/Khalil Ashawi)

Di desa al-Latamna di pedesaan Hama, warga Suriah tinggal bersama keluarganya di dalam gua yang dipahat di lereng bukit berbatu. (REUTERS/Khalil Ashawi)

Tak jauh dari Izzo, Anwar Hamada al-Rahmoun pun tinggal di dalam gua bersama keluarganya. Tampak di dalam gua terdapat lampu penerangan yang minim, dan kasur untuk mereka tidur. (REUTERS/Khalil Ashawi)


Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|