Foto Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
31 May 2025 16:00

Universitas Harvard menyelenggarakan wisuda pada Kamis (29/5/2025) di saat yang genting. Wisuda ini dilakukan ketika posisinya sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka dunia berada di bawah ancaman pemerintah Amerika Serikat (AS). (REUTERS/Brian Snyder)

Kegembiraan itu dibayangi oleh konflik hukum antara universitas ternama ini dengan Presiden Donald Trump yang mengancam akan mencabut hak Harvard menerima mahasiswa internasional. (REUTERS/Brian Snyder)

Hakim Federal Allison Burroughs memperpanjang blokir sementara terhadap upaya Trump tersebut dan berjanji akan segera mengeluarkan perintah injunksi sementara guna memberikan “perlindungan tertentu” bagi mahasiswa asing selama proses hukum berlangsung. (REUTERS/Brian Snyder)

Melansir Reuters, Trump sebelumnya mengeluarkan pemberitahuan resmi untuk mencabut izin Harvard menerima mahasiswa asing, dengan memberi waktu 30 hari kepada kampus itu untuk membuktikan kelayakannya. (REUTERS/Brian Snyder)

Kebijakan tersebut menyasar langsung pada 27% populasi mahasiswa Harvard yang berasal dari luar negeri. Presiden Trump telah menjadikan Harvard sebagai sasaran utama dalam kampanyenya melawan universitas elit yang ia anggap sarat bias liberal dan antisemitisme. (REUTERS/Brian Snyder)

Komunitas Akademik Tunjukkan Solidaritas Dalam upacara wisuda, Presiden Harvard Alan Garber mendapat tepuk tangan meriah saat menyebutkan kehadiran keluarga mahasiswa internasional. Ia menyatakan bahwa keberadaan mereka adalah “sebagaimana mestinya,” meski tak secara langsung menyinggung konflik dengan Trump. (REUTERS/Brian Snyder)